Manado (ANTARA) - Wakil Presiden Ma’ruf Amin membuka Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) ke-8 Tahun 2021 yang diselenggarakan secara daring dan luring di Istana Wakil Presiden Jakarta, Rabu.
Wapres mengapresiasi penyelenggaraan acara untuk pengembangan ekonomi dan keuangan syariah tersebut meskipun kondisi krisis pandemi COVID-19 masih ditanggulangi oleh Pemerintah.
"Dengan terselenggaranya acara ISEF ke-8 telah membuktikan bahwa pandemi COVID-19 tidak menyurutkan semangat dan optimisme kita semua, untuk terus mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia," ujar Wapres.
Sebagai upaya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional, Wapres berharap berbagai lembaga yang berkaitan dengan pengembangan ekonomi syariah dapat semakin berperan.
Wapres juga menilai tema penyelenggaraan ISEF ke-8 Tahun 2021 yakni Magnifying Halal Industries Through Food and Fashion Markets for Economic Recovery sesuai dengan cita-cita Indonesia untuk memajukan ekonomi dan keuangan syariah.
"Tema ini sangat tepat dan sesuai dengan cita-cita, harapan, dan merupakan peluang bagi Indonesia untuk menjadi bangsa yang lebih besar lagi melalui ekonomi dan keuangan syariah," ujarnya menjelaskan.
Wapres yang juga Ketua Harian Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS), menyebutkan ada beberapa program terkait pengembangan ekonomi syariah yang didukung oleh ISEF.
Salah satunya ialah penguatan industri halal Indonesia dalam Indonesia Halal Market Report untuk memberikan gambaran ekosistem industri halal Indonesia yang diharapkan dapat menarik investor asing.
Oleh karena itu, Wapres berharap ISEF dapat terus memberikan kontribusi dan manfaat bagi pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia.
"Semoga ISEF dapat berjalan dengan baik, lancar, memberikan kemanfaatan sebesar-besarnya bagi kemajuan bersama. Setelah ini kita akan bersama-sama menyaksikan video bumper launching ISEF oleh Bank Indonesia," ujar Wapres.
Turut hadir dalam pembukaan ISEF di Istana Wapres Jakarta, Rabu, antara lain Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo; serta mengikuti secara daring ialah Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jusuf Kalla.