Manado (ANTARA) - Parlemen Indonesia dan Belarus sepakat kian mendorong kerja sama ekonomi kedua negara yang saling menguntungkan dan melengkapi, dan tidak saling bersaing.
Hal itu terkemuka pada pertemuan Wakil Ketua DPR-RI Rachmat Gobel dengan Ketua DPR Belarusia Vladimir Andreichenko di Minsk, Belarusia, Kamis.
Pada kesempatan tersebut Rachmat Gobel selaku Wakil Ketua DPR RI Kordinator Bidang Industri dan Pembangunan (Korinbang) mengungkapkan harapan agar DPR Belarus membantu mendorong peningkatan kerja sama perdagangan dengan Indonesia, terutama membuka peluang lebih besar bagi produk Indonesia masuk Belarusia.
"Kami punya tekstil, perikanan, dan karet. Belarus bikinlah ban bagus dari karet Indonesia," kata Rachmat Gobel yang juga mantan Menteri Perdagangan.
Ia juga menawarkan joint venture dan membina petani karet Indonesia agar bisa memasok karet untuk produksi ban dump truk Belarusua yang terkenal di dunia.
Dalam kunjungan itu, Rachmat Gobel juga meminta dukungan untuk produk CPO agar bisa masuk ke pasar Euroasia. Di samping dukungan percepatan FTA Indonesia- Euroasia.
"Dengan demikian kita bisa punya balance trade yang lebih baik," kata Rachmat Gobel yang juga mantan Menteri Perdagangan.
Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, neraca perdagangan Indonesia- Belarusia sebesar 165,2 juta juta dolar AS pada 2020, dengan defisit bagi Indonesia, karena total impor dari Belarus mencapai 151, 1 juta dolar AS, yang didominasi oleh impor potasium (bahan baku pupuk) dan kendaraan alat berat.
Pada Januari-Agustus 2021 total neraca perdangan kedua negara telah mencapai 153,4 juta dolar AS, naik dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 110 juta dolar AS.
Sementara Ketua DPR Belarusia Vladimir Andreichenko juga mengungkapkan harapannya agar kesepakatan kerja sama yang dirintis mantan Ketua DPR-RI Marzuki Ali pada 2013 benar-benar menghasilkan kerja sama nyata.
"Perdagangan kedua negara sebesar 181 juta dolar, belum menunjukkan potensi yang kita miliki," katanya.
Belarus juga berharap kerja sama dikembangkan, tidak hanya di bidang ekonomi, tapi juga pendidikan.
Vladimir juga berharap DPR-RI mendorong pemerintah Indonesia memiliki perwakilan tetap di Belarus dan mengundang Ketua DPR-RI Puan Maharani untuk berkunjung ke Belarus.
Pada kunjungan kerja ke Belarus Wakil Ketua DPR Rachmat Gobel didampingi antara lain Ketua Komisi VII Sugeng Prawoto, dan anggota Komisi XI Hery Gunawan.