Manado, (Antara Sulut) - Jeffry wurangian, mantan Direktur Utama PT Bank Sulut, dipercaya sebagai salah satu petinggi di CT Corpora, perusahaan milik Chairul Tanjung.
"Benar saya segera bertugas di salah satu perusahaan CT Corpora, sebagai wakil salah satu direktur," kata Jeffry yang oleh Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) baru saja digantikan posisinya sebagai Dirut Bank Sulut oleh James Salibana, di Manado, Jumat.
Jeffry mengatakan, posisinya ini memiliki tanggung jawab yang besar yang tak kalah beratnya ketika menjadi Dirut Bank Sulut, selama kurang lebih lima tahun.
"Tugas yang berat sedang menanti, tetapi dengan pengalaman menjadi Dirut Bank Sulut menjadi modal untuk berkarir di salah satu anak perusahaan CT Corpora," kata Jeffry.
Sementara menyangkut perkembangan Bank Sulut ke depan, kata Jeffry sangat optimistis mampu mencapai kemajuan yang lebih pesat.
"Saya yakin Bank Sulut akan menjadi bank yang diperhitungkan ke depan, karena tanda-tanda kemajuan ke arah sana sudah terlihat," kata Jeffry.
Bank Sulut tumbuh dan terus berkembang menjadi bank yang diperhitungkan di dunia perbankan nasional, karena itu jajaran komisaris, direksi dan karyawan bank ini harus saling menopang menuju ke arah yang lebih baik.
Jeffry menyatakan kesediaan memberi advis atau masukan kepada manajemen yang ada sekarang yang sudah ditentukan dalam RUPSLB.
"Direksi dan komisaris yang baru saja terpilih, punya kemampuan dan kapabilitas yang tinggi, kebersamaan mereka yakin akan membawa Bank Sulut menjadi Regional Champion," kata Jeffry.
Menjadi tantangan bagi pimpinan Bank Sulut sekarang untuk meningkatkan kinerja yang sudah digapai waktu lalu, dua kali lipat.
"Laba harus mampu mencapai Rp200 miliar, demikian juga aset ditantang ditingkatkan hingga Rp12 triliun," kata Jeffry.
Dalam RUPSLB Bank Sulut berlangsung di Grand Kawanua dihadiri Gubernur Sulut Sinyo Sarundajang dan pemilik CT Corpora, Chairul Tanjung, serta Bupati/Walikota pemegang saham bank ini, terpilih Direktur Utama, James Salibana didampingi empat direktur masing-masing Jefferson Lungkang(Kepatuhan), Felming Harun(Umum), Novie Kaligis(Pemasaran) dan Jantje Kaunang(Operasional), sementara komisaris Robby Mamuaja(Komut), Ali Gunawan serta Effendy Manoppo.***2***