Manado, 14/1(Antara Sulut) - Uskup Amboina, Maluku, Mgr Petrus Canisius Mandagi, MSC merayakan 40 tahun hidup membiara di Desa Kamangta, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara(Sulut) dengan misa kudus dihadiri Uskup Manado, Mgr Josef Suwatan MSC, Sabtu(14/11).
Dalam misa tersebut, kedua uskup didampingi sekitar 30 pastor yang ada di Keuskupan Manado maupun Keuskupan Amboina, dihadiri biarawan/biarawati serta umat baik berasal dari Kota Manado, Minahasa maupun dari daerah lain seperti Ternate, Ambon dan dari Jakarta.
Uskup Mandagi di awal misa kudus tersebut menyebut kembali motto yang diambil ketika menjadi Uskup Amboina, "Nil Nisi Christum" yang artinya tak ada apa pun kecuali Kristus.
Motto ini kembali diangkat Sekretaris Keuskupan Amboina Pastor Agus Ulahaiyanan, Pr ketika didaulat membawakan khotbah misa.
"Tidak ada apa pun kecuali Kristus, benar-benar terlihat dan berkarya dalam diri Uskup Mandagi," kata Pastor Agus.
Sambil menguraikan beberapa kebaikan Uskup Mandagi dalam tugas pelayanannya kepada umat di Keuskupan Amboina sebagaimana tema bacaan Injil Markus 2:13-17 yang menjadi bacaan inti pada misa ini.
Seusai misa dilanjutkan dengan resepsi syukur bersama bersama dengan seluruh umat, para pastor, frater dan umat yang hadir dalam kesempatan syukur hidup membiara dalam tarekat MSC.
Uskup Manado, Josef Suwatan MSC dalam sambutannya, bersyukur kepada umat di Stasi Kamangta yang telah mengantar salah seorang umat di daerah ini sehingga menjadi pastor bahkan sebagai Uskup Amboina.
Selain peran masyarakat, Uskup Manado juga menyampaikan terima kasih kepada keluarga terutama orang tua yang turut membantu perjalanan hidup Uskup Mandagi sehingga berjalan baik dan diterima umat di Maluku.
Uskup Amboina, Petrus Mandagi MSC dalam sambutannya, mengatakan, menyukuri berkat yang diterima sebagai imam sehingga mampu memenuhi panggilan selama 40 tahun.
Perayaan di kampung halaman merupakan wujud kecintaan terhadap tanah kelahiran dengan segala kesederhanaannya tetapi yang penting bersih.
.