Liverpool taklukkan MU di Old Trafford
Jakarta (ANTARA) - Liverpool berhasil menaklukkan keangkeran Stadion Old Trafford untuk pertama kali setelah tujuh tahun lebih untuk mengalahkan Manchester United 4-2 dalam laga tunda pekan ke-34 Liga Inggris pada Kamis waktu setempat (Jumat WIB).
Kemenangan itu sekaligus menjaga asa Liverpool menembus empat besar klasemen akhir musim. Liverpool naik ke posisi kelima dengan raihan 60 poin, hanya terpaut empat poin dari zona Liga Champions.
Sedangkan bagi MU (70), kekalahan yang mereka derita dalam dua laga beruntun, tak secara langsung mempengaruhi posisi mereka di urutan kedua, hanya gagal memperlebar jarak empat poin dari Leicester City (66).
Hasil ini meruntuhkan sejumlah catatan buruk Liverpool di Old Trafford, yakni kemenangan pertama dalam 16 pertandingan di semua kompetisi, kemenangan pertama dalam delapan laga tandang Liga Premier sekaligus tiga poin perdana Juergen Klopp dalam lawatan ke sana.
Sempat tertinggal akibat gol Bruno Fernandes, Liverpool bangkit melalui Diogo Jota dan Roberto Firmino yang mengemas dua gol. Marcus Rashford sempat memantik momentum kebangkitan MU, tapi Mohamed Salah membunuhnya lewat gol serangan balik di pengujung laga, demikian catatan laman resmi Liga Inggris.
Pertandingan ini sempat diwarnai kekhawatiran tidak bisa digelar, laiknya pada 3 Mei lalu ketika seharusnya laga dimainkan karena suporter MU kembali menggelar aksi protes menuntut keluarga Glazer menanggalkan kepemilkan klub itu.
Setelah drama skuad MU datang enam jam sebelum sepak mula dan bus Liverpool sempat dihadang oleh suporter tuan rumah, pertandingan akhirnya tetap bisa dimainkan sesuai rencana.
Kerapuhan lini belakang Liverpool yang terpampang sepanjang musim kembali menjadi masalah ketika mereka melakukan dua blunder hanya dalam 10 menit pertama setelah sepak mula.
Blunder pertama dilakukan oleh kiper Alisson Becker pada menit kelima yang umpannya ke arah Rhys Williams dipotong oleh Edinson Cavani, beruntun tembakan penyerang Uruguay itu melenceng di sisi gawang.
Lantas pada menit ke-10, lini belakang Liverpool lalai membuka kesempatan Bruno Fernandes melepaskan tembakan berbahaya, yang berusaha dihalau oleh Nathaniel Phillips, tetapi bola malah berbelok ke dalam gawang tim tamu membuat MU memimpin 1-0.
Drama terjadi pada menit ke-26 saat wasit Anthony Taylor menunjuk titik putih di dalam kotak penalti MU setelah Phillips jatuh dijegal Eric Bailly. Tetapi keputusan itu dianulir Taylor setelah ia meninjau langsung monitor VAR di tepi lapangan, dan menyatakan kaki Bailly sudah lebih dulu mengenai bola sebelum menjatuhkan Phillips.
Liverpool nyaris menyamakan kedudukan pada menit ke-31, tetapi tembakan Jota bisa diantisipasi dengan reaksi sigap kiper Dean Henderson hanya menghasilkan sepak pojok.
Sepak pojok itu sayangnya gagal diantisipasi oleh lini belakang MU dan menciptakan kemelut di depan gawang mereka, yang dimanfaatkan Phillips dengan mengirim umpan yang disambut sontekan manis Jota untuk membuat kedudukan imbang 1-1 pada menit ke-34.
The Reds berusaha memanfaatkan momentum itu untuk bangkit membalikkan keadaan tapi serangan-serangan mereka selalu patah mendekati sepertiga akhir lapangan.
Sebaliknya tuan rumah perlahan menemukan ketenangan mereka dan nyaris merestorasi keunggulan pada menit ke-40, sayang tembakan Paul Pogba hanya menghantam sisi luar jaring gawang.
Insiden VAR membuat ofisial memberi tiga menit injury time dan tepat pada pengujung babak pertama, Liverpool berbalik memimpin atas MU lewat gol perdana Firmino ke gawang Setan Merah sepanjang kariernya.
Firmino bisa lepas dari kawalan Pogba untuk menanduk umpan tendangan bebas yang amat bagus kiriman dari Trent Alexander-Arnold demi membawa Liverpool unggul 2-1 saat turun minum.
Liverpool menginjak pedal gas dalam-dalam memasuki babak kedua dan langsung berhasil menggandakan menambah keunggulan lewat gol kedua Firmino pada menit ke-47.
Berawal dari umpan blunder Luke Shaw, Alexander-Arnold bisa merebut bola dan melepaskan tembakan yang sempat dimentahkan Henderson. Sayang bola muntah jatuh di hadapan Firmino yang menyambarnya untuk menjebol gawang MU lagi.
The Reds berpeluang memperlebar lagi keunggulan pada menit ke-59 ketika Jota sudah bisa menaklukkan Henderson dengan tembakan kaki kirinya, sayang bola membentur tiang gawang.
MU yang punya tren menaikkan tensi permainan dalam 30 menit akhir laga kembali melakukannya dan pada menit ke-68 Rashford mampu memperkecil ketertinggalan tuan rumah jadi 2-3 setelah berlari kencang menggiring umpan kiriman Edinson Cavani sebelum sepakannya memperdaya Alisson.
Gol itu sempat membuat alur permainan berpindah tangan ke MU tapi serangan demi serangan yang dibangun tak kunjung membuahkan hasil hingga sebuah keteledoran terjadi di lini tepat di pengujung waktu normal.
Curtis Jones mampu mencuri bola dari penguasaan para pemain MU, mengirimkannya jauh ke depan di mana Salah bisa lolos dari jebakan offside dan melaju hingga menaklukkan Henderson untuk mengunci kemenangan Liverpool 4-2.
Di pertandingan selanjutnya, Liverpool akan melawat ke The Hawthorns menghadapi West Bromwich Albion pada Minggu (16/5), sedangkan MU baru main dua hari berselang menjamu Fulham di Old Trafford.
Kemenangan itu sekaligus menjaga asa Liverpool menembus empat besar klasemen akhir musim. Liverpool naik ke posisi kelima dengan raihan 60 poin, hanya terpaut empat poin dari zona Liga Champions.
Sedangkan bagi MU (70), kekalahan yang mereka derita dalam dua laga beruntun, tak secara langsung mempengaruhi posisi mereka di urutan kedua, hanya gagal memperlebar jarak empat poin dari Leicester City (66).
Hasil ini meruntuhkan sejumlah catatan buruk Liverpool di Old Trafford, yakni kemenangan pertama dalam 16 pertandingan di semua kompetisi, kemenangan pertama dalam delapan laga tandang Liga Premier sekaligus tiga poin perdana Juergen Klopp dalam lawatan ke sana.
Sempat tertinggal akibat gol Bruno Fernandes, Liverpool bangkit melalui Diogo Jota dan Roberto Firmino yang mengemas dua gol. Marcus Rashford sempat memantik momentum kebangkitan MU, tapi Mohamed Salah membunuhnya lewat gol serangan balik di pengujung laga, demikian catatan laman resmi Liga Inggris.
Pertandingan ini sempat diwarnai kekhawatiran tidak bisa digelar, laiknya pada 3 Mei lalu ketika seharusnya laga dimainkan karena suporter MU kembali menggelar aksi protes menuntut keluarga Glazer menanggalkan kepemilkan klub itu.
Setelah drama skuad MU datang enam jam sebelum sepak mula dan bus Liverpool sempat dihadang oleh suporter tuan rumah, pertandingan akhirnya tetap bisa dimainkan sesuai rencana.
Kerapuhan lini belakang Liverpool yang terpampang sepanjang musim kembali menjadi masalah ketika mereka melakukan dua blunder hanya dalam 10 menit pertama setelah sepak mula.
Blunder pertama dilakukan oleh kiper Alisson Becker pada menit kelima yang umpannya ke arah Rhys Williams dipotong oleh Edinson Cavani, beruntun tembakan penyerang Uruguay itu melenceng di sisi gawang.
Lantas pada menit ke-10, lini belakang Liverpool lalai membuka kesempatan Bruno Fernandes melepaskan tembakan berbahaya, yang berusaha dihalau oleh Nathaniel Phillips, tetapi bola malah berbelok ke dalam gawang tim tamu membuat MU memimpin 1-0.
Drama terjadi pada menit ke-26 saat wasit Anthony Taylor menunjuk titik putih di dalam kotak penalti MU setelah Phillips jatuh dijegal Eric Bailly. Tetapi keputusan itu dianulir Taylor setelah ia meninjau langsung monitor VAR di tepi lapangan, dan menyatakan kaki Bailly sudah lebih dulu mengenai bola sebelum menjatuhkan Phillips.
Liverpool nyaris menyamakan kedudukan pada menit ke-31, tetapi tembakan Jota bisa diantisipasi dengan reaksi sigap kiper Dean Henderson hanya menghasilkan sepak pojok.
Sepak pojok itu sayangnya gagal diantisipasi oleh lini belakang MU dan menciptakan kemelut di depan gawang mereka, yang dimanfaatkan Phillips dengan mengirim umpan yang disambut sontekan manis Jota untuk membuat kedudukan imbang 1-1 pada menit ke-34.
The Reds berusaha memanfaatkan momentum itu untuk bangkit membalikkan keadaan tapi serangan-serangan mereka selalu patah mendekati sepertiga akhir lapangan.
Sebaliknya tuan rumah perlahan menemukan ketenangan mereka dan nyaris merestorasi keunggulan pada menit ke-40, sayang tembakan Paul Pogba hanya menghantam sisi luar jaring gawang.
Insiden VAR membuat ofisial memberi tiga menit injury time dan tepat pada pengujung babak pertama, Liverpool berbalik memimpin atas MU lewat gol perdana Firmino ke gawang Setan Merah sepanjang kariernya.
Firmino bisa lepas dari kawalan Pogba untuk menanduk umpan tendangan bebas yang amat bagus kiriman dari Trent Alexander-Arnold demi membawa Liverpool unggul 2-1 saat turun minum.
Liverpool menginjak pedal gas dalam-dalam memasuki babak kedua dan langsung berhasil menggandakan menambah keunggulan lewat gol kedua Firmino pada menit ke-47.
Berawal dari umpan blunder Luke Shaw, Alexander-Arnold bisa merebut bola dan melepaskan tembakan yang sempat dimentahkan Henderson. Sayang bola muntah jatuh di hadapan Firmino yang menyambarnya untuk menjebol gawang MU lagi.
The Reds berpeluang memperlebar lagi keunggulan pada menit ke-59 ketika Jota sudah bisa menaklukkan Henderson dengan tembakan kaki kirinya, sayang bola membentur tiang gawang.
MU yang punya tren menaikkan tensi permainan dalam 30 menit akhir laga kembali melakukannya dan pada menit ke-68 Rashford mampu memperkecil ketertinggalan tuan rumah jadi 2-3 setelah berlari kencang menggiring umpan kiriman Edinson Cavani sebelum sepakannya memperdaya Alisson.
Gol itu sempat membuat alur permainan berpindah tangan ke MU tapi serangan demi serangan yang dibangun tak kunjung membuahkan hasil hingga sebuah keteledoran terjadi di lini tepat di pengujung waktu normal.
Curtis Jones mampu mencuri bola dari penguasaan para pemain MU, mengirimkannya jauh ke depan di mana Salah bisa lolos dari jebakan offside dan melaju hingga menaklukkan Henderson untuk mengunci kemenangan Liverpool 4-2.
Di pertandingan selanjutnya, Liverpool akan melawat ke The Hawthorns menghadapi West Bromwich Albion pada Minggu (16/5), sedangkan MU baru main dua hari berselang menjamu Fulham di Old Trafford.