Tondano (AntaraSulut) - Guna meningkatkan pemerataan pembangunan, 12 lokasi yang terbagi dalam 11 kelurahan dan satu desa di Kabupaten Minahasa kecipratan dana APBN sekitar Rp5,4 miliar. Dana tersebut dianggarkan melalui program Kotaku yang sebelumnya PNPM Perkotaan.
"Total dana APBN yang masuk Rp5,4 miliar dan didistribusikan ke empat kecamatan. Masing-masing di Kecamatan Tondano Selatan, Tondano Barat, Tondano Timur, Tondano Utara," ungkap Kepala Dinas Perumahan Rakyat Kabupaten Minahasa Jacky Walukow disela-sela peletakkan batu pertama pembangunan jalan dan MCK di Kelurahan Peleloan, Kamis.
Walukow menjelaskan untuk satu desa yang masuk didalam program ini yakni Desa Kembuan. Kebetulan desa ini masuk di dalam kota kelurahan.
"Jadi dana program Kotaku ini ada satu desa yang masuk," katanya.
Khusus Kotaku, jelas Walukow sebagian besar penggunanya untuk pembangunan jalan, drainase maupun MCK. Saat ini dilaksanakan pemasangan paving jalan di Peleloan dan November dipastikan sudah selesai dibangun.
"Melalui program ini, dibantu yakni kelurahan yang termasuk dalam kategori kumuh. Ada kelurahan yang memang benar-benar kumuh, itu yang mendapatkan dana," jelasnya.
Koordinator Program Kotaku Kabupaten Minahasa Ronny Tuerah menjelaskan delapan lokasi atau kelurahan mendapat bantuan dana Rp500 juta sedangkan empat lainnya masing-masing Rp350 juta.
"Dana itu didapat melalui proses dokumen Rencana Penataan Lingkungan Pemukiman (RPLP). Tiap kelurahan dilengkapi lembaga keswadayaan masyarakat dan tugasnya memfasilitasi peningkatan fasilitas, begitu juga dengan tim satuan kerja PIP," jelasnya.
Kemudian, ia menjelaskan untuk luas kumuh yang ada di Minahasa dari 30 kelurahan/desa sesuai SK kumuh 2014 yakni 29,48 hektare. 12 lokasi penerima manfaat ini termasuk dalam pendampingan PNPM sebelumnya.
"12 kelurahan yang mendapat bantuan dana luasnya 12,15 hektare. Diharapkan pada tahun 2019 nanti harus pada 0 persen lokasi kumuh. Dalam penilaian menerima manfaat ada tujuh indikator, akan tetapi tidak semua indikator harus dipenuhi. Bisa saja ada kelurahan yang hanya ditemui satu atau dua dari tujuh indikator tersebut," tuturnya.
Lurah Peleloan Grace Sumampouw mengatakan selain pembangunan jalan, di wilayahnya ada 15 unit MCK yang dibangun. Atas perhatian pemerintah tersebut, masyarakat sangat berterima kasih.
"Banyak masyarakat yang merasa sangat senang karena diberikan bantuan jamban atau MCK dan jalan memadai. Berbicara tentang bantuan pasti warga senang. Program ini juga ada swadaya dari masyarakat," ungkapnya.
Sementara warga Peleloan Yohanis Rampen mengucapkan terima kasih karena telah memberikan bantuan berupa pembangunan jamban.
"Selama ini saya hanya meminjam jamban milik tetangga karena memang tidak ada. Namun sekarang sudah ada dan milik sendiri. Terima kasih kepada pemerintah yang sudah memberikan bantuan ini," ucapnya.