Manado (ANTARA) - DPRD Kota Manado memulai pembahasan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Manado 2025-2029, melalui rapat paripurna yang dipimpin Wakil Ketua DPRD Mona Klaudya Kloer, Rabu siang.
"Dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa, rapat paripurna dalam rangka pembicaraan tingkat I rancangan peraturan daerah tentang rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) Manado 2025-2029, kami buka dan terbuka untuk umum," kata Mona, selaku pimpinan rapat di DPRD Manado.
Mona Kloer kemudian memberikan kesempatan Wakil Wali Kota Manado Richard HM. Sualang menyampaikan penjelasan sebagai pengantar kepada DPRD untuk bisa membahas RPJMD tersebut.

Sualang kemudian menyampaikan sejumlah poin penting serta harapan kepada DPRD yang akan membahas RPJMD Manado 2025-2029 tersebut, yang merupakan panduan pelaksanaan pembangunan Manado lima tahun ke depan.
"Sesuai adat otonomi daerah, mewajibkan pemerintah daerah menyelenggarakan urusan sesuai kewenangan untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat melalui program yang sesuai dengan visi dan misi serta selaras dengan visi dan misi umum pusat dan provinsi Sulawesi Utara," kata Sualang.
Sualang mengatakan, berkumpul sebagai titik awal untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat selama lima tahun ke depan. Wawali Kota Manado dua periode itu, mengatakan, ada lima misi dalam RPJMD itu, yakni pertama, meningkatkan kualitas manusia, dimana ada dua indikator yakni IPM target 82 - 83,9 dengan angka kemiskinan target 2,10 - 3,10 sampai 2009.

Kemudian misi kedua penguatan ekonomi kota yang bertumbuh pada industri jasa, perdagangan dan pariwisata, terdapat empat indikator utama keberhasilan, yakni pertumbuhan ekonomi diharapkan tercapai 8,8 persen PDRB PKP Rp 125-180 juta, koefisien gini pada rentang 0,325 sampai 0,335 dan tingkat pengangguran pada level 4,5 sampai 5,0 persen.
Misi ketiga pembangunan infrastruktur, katanya, penataan dan perluasan konektivitas, dengan indikator kepuasan daerah, infrastruktur dengan target baik pada 2029, tidak hanya mengukur kualitas dan kuantitas, namun juga dampaknya pada tenaga kerja, konsumsi dan kontribusi terhadap warga kota.
"Lalu yang keempat adalah pembangunan daerah yang berkelanjutan, di sini kami ingin menjaga pembangunan agar tetap berwawasan lingkungan, yang adaptif terhadap bencana sehingga indikator keberhasilan, yaitu indeks kualitas lingkungan hidup, dengan target 778,2 serta penurunan emisi gerak rumah kaca dengan target turun sebesar 69,5 persen pada 2029, kelima penting bagi kita untuk melaksanakan good governance clean goverment sebab misi kita dalam pemerintah lebih baik, bersih didukung sinergitas antar daerah dengan indikator kebersihan indeks reformasi birokrasi dengan target BB atau sangat baik, indeks pelayanan publik target nilai 5," katanya.

Dia mengatakan bahwa RPJMD disusun sejalan dengan asta cita presiden dan visi misi provinsi, sehingga pembangunan bisa bersinergi secara horizontal dan vertikal.
"Kami juga menyadari bahwa RPJMD bukan sekadar dokumen tetapi kitab suci pembangunan daerah yang akan menjadi peta jalan dan bintang penuntun bagi kita semua dalam melaksanakan pembangunan,"katanya.
Setelah mendengarkan sambutan wakil wali kota, pimpinan rapat lalu memberikan kesempatan pemandangan umum fraksi yang akan disampaikan dalam rapat tersebut, dan dilanjutkan kembali setelah fraksi menyampaikan sikapnya.

