Manado (ANTARA) - PT Biomasa Jaya Abadi (PT BJA), perusahaan produsen wood pellet (pellet kayu) terintegrasi di Gorontalo, menerima penghargaan dari Kantor Wilayah (Kanwil) Bea Cukai Sulawesi Bagian Utara (Sulbagtara), Selasa siang sebagai penyumbang 55 persen devisa ekspor, di provinsi berjuluk Serami Madinah itu.
Penghargaan diserahkan langsung Kepala Kanwil Bea Cukai Sulbagtara, Erwin Situmorang, dan diterima Presiden Direktur PT BJA, Rudi Hantono, di Gedung Keuangan Negara Manado, sebagai bentuk apresiasi atas dukungan dan kontribusi dalam penerimaan pada bidang kepabeanan di KPPBC TMP C Gorontalo.
Selain PT BJA, Kanwil Bea dan Cukai Sulbagtara, juga memberikan penghargaan kepada sejumlah lembaga dan kementerian, yakni 22 perusahaan, 20 kementerian atau lembaga pemerintahan, 10 asosiasi dan media, serta 11 aparat penegak hukum yang seluruhnya beroperasi di Sulawesi Utara, Gorontalo dan Sulawesi Tengah.
“Kami sangat berterimakasih kepada Kanwil Bea Cukai Sulawesi Bagian Utara atas apresiasi atau penghargaan kepada PT BJA sebagai kontributor devisa ekspor terbesar di Gorontalo. Ini menunjukkan keberadaan PT BJA telah memberi manfaat bagi negara, juga bagi masyarakat sekitar,” kata Rudi Hantono, Presiden Direktur PT BJA, sesaat setelah menerima penghargaan.
Rudi menjelaskan sejak beroperasi di Kecamatan Popayato, Kabupaten Pohuwato, Propinsi Gorontalo, PT BJA telah melakukan pengiriman wood pellet ke dua negara yaitu Jepang dan Korea Selatan. Sejak BJA beroperasi yaitu tahun 2022 hingga 14 Agustus 2024, PT BJA telah melakukan 21 kali ekspor wood pellet sebanyak 230 ribu ton.\
Rinciannya, pada 2022 ekspor wood pellet PT BJA sebanyak 2 kali, pada 2023 sebanyak 9 kali, 2024 sampai Juli ada 9 kali, 14 Agustus ada 1 kali, sehingga total ada 21 kali ekspor wood pellet periode 2022 – 14 Agustus 2024 ke Jepang dan Korea Selatan.
“Sebagai perusahaan kami menjalankan bisnis wood pellet ini sesuai dengan ketentuan dan aturan yang berlaku. Termasuk menjalankan proses ekspor produk ke Jepang dan Korea Selatan bekerjasama dengan Bea Cukai dan lembaga berwenang lainnya,” imbuh Rudi.
Ade Zirwan, kepala Kantor Bea Cukai Gorontalo mengatakan penghargaan diberikan kepada PT Biomasa Jaya Abadi karena perusahaan tercatat sebagai penyumbang devisi ekspor terbesar di Gorontalo.
“Yang melatarbelakangi pemberian penghargaan ini adalah dampak bisnis ekspor PT BJA yang terus meningkat dari aspek makro ekonominya. Prestasi ini perlu diapresiasi untuk mendorong industri di Gorontalo,” kata Ade di tempat yang sama.
Ade menjelaskan berdasarkan catatan Bea Cukai Gorontalo, sejak awal tahun ini sampai 14 Agustus 2024, kontribusi devisa ekspor dari PT BJA sekitar Rp 200-an miliar. Kontribusi itu mencapai 55 persen dari total nilai ekspor yang dicatatkan propinsi Gorontalo. “Artinya PT BJA menyumbang lebih dari separuh devisa ekspor, sisanya ada dari UMKM di Gorontalo,” terangnya.
Ade melanjutkan, terjadi peningkatan nilai dan jumlah ekspor PT BJA. Dari angka Rp 200-an miliar untuk 10 kali ekspor sampai pertengahan Agustus 2024. Adapun sepanjang tahun lalu, 2023 ada 9 kali ekspor sampai akhir tahun.
Kepala Kanwil Bea Cukai Sulbagtara Erwin Situmorang mengatakan pemberian penghargaan kepada PT Biomasa Jaya Abadi (BJA), karena keinginannya berinvestasi di Gorontalo. Apresiasi dari pemerintah melalui Kanwil Ditjen Bea Cukai, bukan karena melihat berapa jumlah kontribusi yang diberikan PT BJA, dalam bentuk rupiah, atau berapa besar nilai yang diberikan negara.
“Kami memberikan apresiasi bukan karena nilai investasinya, tetapi lebih kepada semangat perusahaan untuk bertumbuh dan berkontribusi lebih besar kepada negara dan masyarakat,” kata Situmorang.
Lebih jauh Situmorang menjelaskan, Kanwil Bea Cukai akan terus memberikan edukasi dan motivasi kepada para pelaku usaha agar terus berkembang dan memberikan dampak positif terhadap perekonomian daerah dan nasional
“Pemberian penghargaan dari Bea Cukai ini untuk beragam perusahaan. Perusahaan itu banyak yang kita layani, ada yang kontribusi terbesar devisa ekspornya, bea masuknya, bea keluarnya, proses layanan cepat, proses pembayaran. Apresiasi diberikan kepada perusahaan yang kinerja dan kontribusinya paling bagus,” jelasnya.