"Kita menargetkan semua masyarakat memiliki buku rekening, guna meningkatkan inklusi keuangan hingga pelosok desa," kata Kepala OJK Wilayah Sulawesi Utara, Gorontalo dan Maluku Utara (Sulutgomalut) Robert Sianipar, di Manado, Selasa.
Robert mengatakan sehingga semua perbankan yang beraktivitas di Sulut diharapkan menjemput bola, dengan semua inovasi untuk memberikan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat sehingga bisa mengerti dan mengenal produk jasa keuangan.
"Banyak dari perbankan di Sulut menyasar anak sekolah dengan produk Simpel yang bisa menabung dari Rp5.000 saja," katanya.
Begitu juga, katanya, beberapa bank menyasar para mahasiswa selain memberikan kemudahan dalam pembukaan rekening, juga mengedukasi layanan digital yang bisa membantu sejumlah pembayaran keperluan keluarga.
Dia mengatakan waktu pelaksanaan pembukaan rekening ini hingga Agustus 2024 bersamaan dengan kegiatan sosialisasi dan edukasi keuangan serta pelaksanaan puncak HIM di tanggal 20 Agustus 2024.
Puncak HIM 2024, katanya, bersinergi dengan pemerintah daerah, industri perbankan dan pemangku kepentingan lain untuk melaksanakan di masing-masing wilayah.
Bentuk dan metode pelaksanaan puncak HIM dilaksanakan dengan menyesuaikan kondisi di masing-masing wilayah.
Hal ini dilakukan berdasarkan Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) tahun 2022, indeks literasi keuangan masyarakat Indonesia mencapai 49,68 persen, mengalami peningkatan signifikan dari 2019 yang sebelumnya mencapai 38,03 persen.
Selain itu, indeks inklusi keuangan juga mengalami peningkatan yang signifikan, mencapai 85,10 persen dari sebelumnya 76,19 persen pada 2019.
Pemerintah menargetkan inklusi keuangan di Indonesia juga di Sulut pada akhir tahun 2024 harus mencapai 90 persen.