Penyuluh Agama Kristen Kemenag Minahasa Tenggara Efraim Mononimbar mengatakan dalam tema khotbahnya "Menghadapi Lembah Kekelaman".
"Lembah kekelaman dalam Alkitab seringkali menjadi metafora untuk masa-masa sulit, seperti keputusasaan, kekalahan, atau ketidakberdayaan," kata Efraim, di Ratahan, Sabtu.
Efraim memberikan tiga pesan penting untuk membantu para warga binaan melewati lembah kekelaman. Pertama, beliau menekankan pentingnya terus berjalan. Lembah kekelaman bukanlah tempat untuk tinggal, melainkan tempat yang harus dilalui. Percayalah bahwa Tuhan akan menuntun mereka melewati masa-masa sulit ini.
Kedua, Ia mengingatkan agar selalu percaya kepada Allah. Allah selalu bersama kita, bahkan di titik terendah dalam hidup manusia.
Ketiga, Efraim mendorong seluruh warga binaan untuk percaya pada gada dan tongkat Tuhan yang melambangkan perlindungan dan tuntunan Tuhan.
"Percayalah bahwa Tuhan akan melindungi dan menuntun mereka di jalan yang benar," katanya.
Penyuluhan rohani ini diharapkan dapat memberikan penguatan iman dan motivasi bagi para warga binaan untuk menjalani hidup dengan lebih baik.
Kegiatan ini juga merupakan wujud komitmen Kemenag Minahasa Tenggara dalam memberikan pelayanan keagamaan bagi masyarakat di Kabupaten Minahasa Tenggara.