Manado (ANTARA) - Kementerian Agama (Kemenag) melakukan mitigasi pemberangkatan Jamaah Calon Haji (JCH) pasca-erupsi Gunung Ruang, Tagulandang, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara (Sulut).
"Kami melakukan Rapat Koordinasi Finalisasi Teknis Pemberangkatan dan Pemulangan Jamaah Haji Provinsi Sulawesi Utara Tahun 1445 H/2024 M, agar berjalan lancar," kata Kepala Kanwil Kemenag Sulut H Sarbin Sehe, di Manado, Kamis.
Sarbin mengatakan rapat koordinasi ini dilakukan bersama Kepala Biro Kesra Setdaprov Sulut Fereydy Kaligis dan Kepala Balai Pemantauan Gunung Api dan Mitigasi Bencana Gerakan Tanah Sulawesi dan Maluku Juliana DJ Rumambi.
Kakanwil menekankan bahwa terkait hal teknis dan kesehatan harus dimaksimalkan dan melakukan mitigasi guna menghindari kendala di kemudian hari.
Pembahasan rapat ini berfokus pada skema normal keberangkatan jamaah haji dan bertujuan untuk memastikan proses pemberangkatan jemaah haji berjalan dengan tertib dan sesuai dengan prosedur yang ditetapkan oleh otoritas terkait.
Ia mengatakan dan membuat koordinasi yang efektif antara berbagai pihak seperti pemerintah daerah, maskapai penerbangan, operator perjalanan, dan instansi terkait lainnya.
Kepala Balai Pemantauan Gunung Api dan Mitigasi Gerakan Tanah Pulau Sulawesi dan Maluku Juliana Rumambi mengatakan informasi terkait aktifitas Gunung Ruang yang saat ini diketahui mengalami erupsi.
Dia mengatakan berharap Gunung Ruang tidak akan erupsi lagi, sehingga tidak mengganggu rute penerbangan dari dan menuju Manado.
Ia mengatakan sehingga jadwal keberangkatan dan kepulangan JCH asal Sulut sesuai dengan jadwal.
Kepala Biro Kesra Provinsi Sulut Freddy Kaligis mengatakan kegiatan seperti ini sangat baik untuk meningkatkan koordinasi dan juga bertukar informasi sesama instansi terkait akan keberangkatan jamaah haji Sulawesi Utara.