Manado (ANTARA) - Stasiun Geofisika Manado, Sulawesi Utara, menyebutkan sebaran gempa tektonik periode 18-25 Agustus 2023 sebagian besar menggetarkan Teluk Tomini, Laut Maluku dan Laut Sulawesi.
"Itu berdasarkan peta seismisitas atau peta episenter, sebagian besar gempa bumi tersebar di Teluk Tomini, Laut Maluku dan Laut Sulawesi," ujar Analis Geofisika, Stasiun Geofisika Manado, Alva Rotie di Manado, Senin.
Dia mengatakan, pada periode tersebut getaran gempa bumi yang terjadi di wilayah Sulawesi Utara dan sekitarnya sebanyak 52 kejadian.
Sebagian besar atau 62 persen, gempa bumi yang terjadi memiliki magnitudo antara tiga hingga 4,9, sedangkan sisanya sebesar 38 persen magnitudo kurang dari tiga.
"Tidak ada gempa yang dirasakan masyarakat pada periode ini," ujar Alva.
Dia menambahkan, menurut kedalaman gempanya, sebesar 61 persen di antaranya adalah gempa bumi berkedalaman dangkal antara satu hingga 60 kilometer.
Sementara, sebesar 34 persen terjadi pada kedalaman menengah (antara 61-300 kilometer), dan sisanya sebesar lima persen terjadi pada kedalaman dalam atau lebih dari 300 kilometer.
Pada periode sebelumnya, gempa yang menggetarkan wilayah Sulawesi Utara dan sekitarnya sebanyak 45 kejadian.
Sebagian besar atau 60 persen bermagnitudo antara tiga hingga 4,9, sedangkan sisanya sebesar 40 persen bermagnitudo kurang dari tiga, tidak ada kejadian gempa yang dirasakan masyarakat.
BMKG menyebutkan, ada tiga lempeng tektonik yang menyebabkan provinsi ujung utara Sulawesi tersebut rawan gempa.
Lempeng tektonik tersebut yaitu, lempeng laut Maluku yang berada di wilayah perairan antara Sulawesi Utara dan Maluku Utara yang memanjang hingga ke Talaud.
Berikutnya, di bagian utara Sulawesi terdapat lempeng laut Sulawesi dan di timur laut Talaud sampai bagian utara Pulau Halmahera terdapat lempeng Laut Filipina.