Jakarta (ANTARA) -
"Lalu, 9,4 persen lainnya masih belum dapat menentukan pilihannya," ucap dia.
Menurut Fetra, "emak-emak" atau ibu rumah tangga merupakan kelompok pemilih yang cenderung fanatik dan loyal. Ia menambahkan pilihan dari kalangan emak-emak biasanya lebih bersifat spontan dan reaktif karena setiap hari mereka merasakan langsung dampak gejolak ekonomi, terutama terkait dengan naik dan turunnya harga bahan-bahan kebutuhan pokok.
Survei yang dilakukan oleh LSJ itu melibatkan sebanyak 1.200 responden yang merupakan warga negara Indonesia (WNI) dari 34 provinsi di Indonesia. Mereka berusia minimal 17 tahun atau telah memiliki kartu tanda penduduk (KTP). Pengumpulan data yang dilakukan melalui metode wawancara via telepon. Survei tersebut memiliki tingkat kepercayaan sebesar 95 persen dengan margin of error sekitar 2,83 persen.
Berdasarkan jadwal yang telah ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, pendaftaran bakal calon presiden dan wakil presiden dijadwalkan dimulai pada 19 Oktober sampai dengan 25 November 2023.
Sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum (UU Pemilu), pasangan calon presiden dan wakil presiden diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilu yang memenuhi persyaratan perolehan kursi paling sedikit 20 persen dari jumlah kursi DPR atau memperoleh 25 persen dari suara sah secara nasional pada pemilu anggota DPR sebelumnya.
Saat ini, terdapat 575 kursi di parlemen sehingga pasangan calon presiden dan wakil presiden pada Pilpres 2024 harus memiliki dukungan minimal 115 kursi di DPR RI. Selain itu, pasangan calon juga dapat diusung oleh parpol atau gabungan parpol peserta Pemilu 2019 dengan total perolehan suara sah minimal 34.992.703 suara.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: LSJ: 36,7 persen responden emak-emak pilih Prabowo di pilpres