Manado (ANTARA) - Pemerintah kota (Pemkot) Manado terus mengintensifkan pelaksanaan program Kementerian Kesehatan RI, "home visit" atau kunjungan rumah, kepada penduduk yang sakit, melalui seluruh Puskesmas yang ada di daerah tersebut.
"Program ini sebenarnya sudah lama, tetapi memang belum tersosialisasi, namun itu dilaksanakan secara berkelanjutan oleh Puskesmas di Manado," kata Kepala Puskesmas Bahu, dr. Hezky Jones Lintang, di Manado, Senin.
Hezky menjelaskan, bahwa kunjungan ke rumah itu dilakukan tidak hanya terbatas pada kasus tertentu tetapi semua, termasuk pada ibu melahirkan yang sudah tak sempat datang ke Puskesmas atau rumah sakit.
"Tujuan program itu, adalah pemerintah menjangkau masyarakat yang kesulitan akses ke faslitas kesehatan, terutama yang kesulitan dari sisi ekonomi. Home visit ini gratis," katanya.
Untuk program tersebut, semua puskesmas membentuk tim khusus, sehingga bisa membantu masyarakat secara maksimal termasuk juga menyiapkan obat-obatan dan kendaraan untuk mengangkut pasien jika memang harus dibawa ke Puskesmas.
Demikian juga Kepala Puskesmas Teling, dr. Jacob Padjan, yang mengatakan bahwa home visit itu dilakukan semua Puskesmas, dengan tim khusus dan jika memang ada yang harus diopname akan dibawa ke Puskesmas.
"Tentu saja, jika Puskesmas belum punya fasilitas untuk rawat inap, maka pasien yang dikunjungi akan dirujuk ke rumah sakit terdekat," katanya.
Jacob mencontohkan jika pasien yang dikunjungi berada di wilayah Bailang atau bahkan Tongkeina, maka rumah sakit terdekat yang akan dituju adalah Siti Maryam, sehingga bisa segera menolong yang sakit.
Mengenai biaya yang gratis di Puskesmas, dan jika ada yang harus dibayar di rumah sakit, maka pihak Puskesmas berkoordinasi dengan ketua lingkungan untuk data pasien, sehingga bisa mengurus jaminan kesehatan, jika memang belum punya.
"Tetapi yang terutama adalah, layanan kesehatan dari Puskesmas dilaksanakan demi menyelamatkan nyawa lebih dulu, yang lainnya diurus bersamaan," katanya.