Manado (ANTARA) - Rumah susun sederhana sewa (Rusunawa) Tingkulu, resmi digunakan kembali setelah pemerintah secara resmi menyerahkan kunci bagi para penghuni, Jumat pagi dan Nortje Sarapung menjadi penghuni pertama.
Penyerahan unit tersebut dilakukan secara simbolis, oleh Wali Kota Manado, Andre Angouw, kepada dua orang yang terdaftar sebagai penyewa, yang bisa langsung menempati unit di Rusunawa tersebut.
Wali Kota Manado, Andrei Angouw, mengatakan, Rusunawa tersebut akan tetap dikelola oleh pemerintah, dengan tujuan menyediakan tempat tinggal yang layak bagi warga Manado yang kehidupannya masih dibawah standar.
Dia berharap, Rusunawa itu bisa menjadi tempat tinggal yang layak untuk penghuninya. Aman dari bencana, dan agar mereka dapat hidup dengan tenang.
"Terutama dapat hidup dengan rukun bersama penghuni lainnya," katanya.
Sementara Kepala Dinas Perkim Manado, Peter Eman, melalui KTU Rusunawa, Angie Rogi, mengatakan, bahwa yang sudah resmi menjadi penghuni Rusunawa itu berjumlah 25 orang.
Sedangkan yang menjadi penghuni pertama rumah itu, adalah Nortje Sarapung, yang memang sebelumnya merupakan penghuni Rusunawa tersebut. Nortje adalah perempuan yang sempat viral karena menangis meraung-raung saat akan dipindahkan dari tempat itu, sekarang kembali sebagai penghuni pertama pascarenovasi besar-besaran Rusunawa tersebut.
Untuk biaya sewa unit tersebut, katanya hanya ditagihkan Rp100 ribu per unitnya, dan dibayarkan lewat BNI 46. Dia mengatakan, hal tersebut memang sengaja dilakukan, untuk menghindari berbagai masalah.
Dia menambahkan biaya Rp100 ribu per unit memang murah, tetapi itu nilai yang dianggap wajar, sebab belum ada Perda atau minimal peraturan wali kota tentang pengelolaan Rusunawa tersebut.
Di sisi lain, dia mengatakan, sebagai pendukung dinas perhubungan akan membuat rute baru, yang melayani kawasan tersebut. Dengan demikian para penghuni Rusunawa tidak akan kesulitan saat harus bepergian.
Para penghuni yang resmi terdaftar sebagai penyewa unit-unit di Rusunawa terbut adalah, Nortje Sarapung, Denny Egeten, Moudy Dien, Ernest Liwe, Meyki Sumual, Alex Sumual, Edward Winerungan, Palihema Tulangow, Salik Ngari Agats Rory, Liuw Tewu, Sorongan Pantow, Agaatsz Suawa, Patiselano Singkay, Wiku Wongkar, Sugeha Wiku, Malonda Janis, Inry Makawena, Siwu Salik, Singkay Musak, Akakib Pangkerego, Sanger Rakian, Seroan Kapugu, Pantou Wolff, Rawis Wuwungan.