Manado, (ANTARA Sulut) - Pengurus Cabang Syarikat Islam (SI) Kota Manado peringati Haul Haji Oemar Said Tjokroaminoto ke 97 tahun 2013 di Manado, Sulawesi Utara, Selasa (17/12).
Peringatan haul dipusatkan di Mesjid Al Djufri, Kelurahan Malendeng, Kecamatan Pall Dua Manado, diawali tahlilan dan doa yang dikirimkan kepada tokoh pejuang nasional HOS Tjokroaminoto, dipimpin Imam Mesjid Al Djufri, H. Suwitno Karim dan Imam Mesjid Al Furqon, H. Niko Karim, diikuti ratusan kaum SI dan jamaah setempat.
Ustad Yaser Bin Salim Bachmid dalam tauziahnya mengatakan, memperingati haul dan mengirimkan doa kepada para arwah yang telah mendahului, merupakan suatu kewajiban bagi umat islam, apalagi terhadap tokoh pejuang nasional yang dengan gigih mengorbankan jiwa raganya untuk memerdekakan bangsa dan rakyat Indonesia dari belenggu penjajah.
"HOS Tjokroaminoto semasa hidupnya telah banyak memberikan sumbangsi terhadap bangsa dan negara, berjuang membela rakyat kecil untuk menegakkan panji-panji kebenaran dan keadilan di bumi nusantara ini, sehingga tidak heran sampai hari ini pengikutnya masih mengenangnya", kata Yaser.
Keikhlasan HOS Tjokroaminoto memperjuangkan dan membela hak-hak rakyat kecil melalui usaha dagangnya itu hingga saat ini masih terus terngiang dan membahana di nusantara.
"Banyak jasa yang ditinggalkan almarhum, antara lain sarana pendidikan yang tersebarluas di mana-mana di negeri ini, di Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, bahkan di daerah minoritas sekalipun seperti di Manado ini berdiri tegar sekolah Tjokroaminoto, ini semua merupakan keinginan almarhum untuk memerdekakan bangsa dan rakyatnya dari kebodohan, keterbelakangan dan penindasan", ujar ustad kondang itu.
Sementara itu, Ketua Dewan Pimpinan Cabang SI Manado, H. Machmud Turuis, SE secara terpisah mengatakan, peringatan Haul HOS Tjokroaminoto setiap tahun diperingati oleh kaum SI di Manado dan tahun ini berlangsung di Mesjid Al Djufri, Malendeng.
"Kami ingin masyarakat, khususnya kaum SI mengetahui lebih jelas tentang tokoh sentral dan pejuang nasional HOS Tjokroaminoto ini, sehingga secara terus menerus diwarisi oleh anak keturunan kita", kata Turuis.
Menurut Turuis, peringatan haul selalu diisi pembacaan doa dan tahlilan bukan saja ditujukan kepada almarhum semata, melainkan kepada seluruh pejuang dan orang-orang yang telah mendahului kita.
"HOS Tjokroaminoto telah meneggakan tonggak sejarah perjuangan yang diwariskan kepada bangsa dan negara yang harus diperjuangkan oleh anak-anak bangsa, kita tidak boleh melupakan jasa dan budi baik para pejuang ini, melainkan harus ditegakan pula", ucapnya.
Acara diakhiri dengan penyerahan bantuan untuk pembangunan Mesjid Al Djufri dan silaturrahim itu, dihadiri sesepuh SI Sulut, H. A.H. Djitro Tamengge, H. A.R. Tambipi, Ketua IPHI Manado, H. Sardino Lihawa, pengurus wilayah SI SUlut, pengurus Wanita SI serta tokoh masyarakat lainnya.
"Kami akan terus mengenang almarhum karena hanya dengan cara inilah kami dapat membalas budi baik yang telah beliau korbankan", tutur Machmud Turuis mengakhirinya.