Bintan, Kepri (ANTARA) - Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) minta pemerintah lebih selektif memberi bantuan kepada nelayan tradisional agar tepat sasaran.
Ketua KNTI Bintan, Syukur Harianto alias Buyung Adli, di Bintan, Jumat, mengatakan, perhatian pemerintah pusat terhadap nelayan semakin besar, terutama saat pandemi COVID-19. Namun bantuan yang diberikan tidak seluruhnya diterima oleh nelayan tradisional akibat data administrasi kependudukan terkait yang belum tepat.
Akibatnya, ada warga, yang tidak bekerja sebagai nelayan menerima bantuan nelayan tersebut.
Baca juga: Nelayan Mataram ingin ada subsidi BBM untuk kurangi biaya melaut
"Nelayan yang menerima bantuan tersebut tentu merasa terbantu, terutama saat pembatasan sosial dilakukan. Tetapi kami masih menemukan nelayan yang berhak menerima bantuan tersebut, tidak menerimanya, salah satunya disebabkan data administrasi yang belum lengkap," katanya.
KNTI sudah menyampaikan permasalahan itu kepada pemerintah agar tidak menimbulkan permasalahan di kemudian hari. Selain itu, KNTI juga mendorong agar nelayan melengkapi syarat administrasi seperti KTP.
Kolom pekerjaan pada KTP, semestinya dibuat nelayan, bukan pekerjaan lainnya sehingga memudahkan petugas untuk mendata jumlah nelayan tradisional di Bintan.
"Kami mengapresiasi pemerintah pusat yang memperhatikan nasib nelayan di Bintan melalui bantuan sosial dan alat tangkap ikan," ucapnya.
Buyung berpendapat upaya meningkatkan kesejahteraan nelayan juga harus dilakukan dengan melindungi nelayan saat melaut. Perlindungan perlu diberikan dengan mencegah nelayan asing mencuri ikan di perairan Kepri, khusus Bintan.
"Perlindungan dalam perdagangan ikan semestinya dilakukan agar harga ikan tidak diatur oleh pasar atau tauke," katanya.
Saat ini, berdasarkan data tahun 2017 jumlah nelayan di Bintan sekitar 13.760 orang. KNTI belum mendapatkan data terbaru dari Dinas Kelautan dan Perikanan Bintan, demikian Syukur Harianto.
Baca juga: BPBD Sangihe mengimbau nelayan waspadai gelombang tinggi saat melaut
Berita Terkait
Polisi Kehutanan amankan pelaku penebangan kayu ilegal di Bintan
Minggu, 26 Maret 2023 5:13 Wib
Dukung Sektor Pertambangan, PLN Akan Suplai Listrik Hingga 2050 untuk PT Bintan Alumina Indonesia
Sabtu, 17 September 2022 12:18 Wib
SAR gabungan temukan jasad anak yang diterkam buaya di Bintan
Kamis, 28 April 2022 9:29 Wib
PDAM Tirta Kepri perbaiki kerusakan pompa penyedot air di IPA Bintan
Jumat, 8 April 2022 12:46 Wib
Nelayan tenggelam di perairan Bintan ditemukan meninggal
Rabu, 2 Maret 2022 11:18 Wib
Kapolri paparkan tiga strategi hadapi lonjakan COVID-19 varian Omicron
Rabu, 9 Februari 2022 23:40 Wib
Indonesian-China tanda tangani MoU Rp25 triliun untuk Bintan
Kamis, 30 Desember 2021 20:36 Wib
KPK menerima pengembalian Rp3 miliar terkait kasus cukai di Bintan
Kamis, 2 Desember 2021 12:42 Wib