Purwokerto (ANTARA) - Akademisi dari UIN Prof K.H. Saifuddin Zuhri (UIN SAIZU) Purwokerto Muridan mengingatkan bahwa Ramadhan merupakan bulan kedermawanan, sehingga menjadi momentum yang tepat untuk meningkatkan semangat berbagi kepada sesama.
"Ramadhan momentum yang tepat untuk saling berbagi," katanya di Purwokerto, Banyumas, Kamis.
Kepala Laboratorium Fakultas Dakwah UIN SAIZU itu menambahkan Ramadhan sebagai bulan kedermawanan diungkapkan dalam sebuah Hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim.
"Bahwa Nabi Muhammad SAW merupakan orang yang sangat dermawan pada hal-hal kebaikan, bahkan kedermawanan nabi itu melebihi angin yang berhembus. Melalui riwayat dapat diambil pelajaran bahwa umat Muslim dianjurkan untuk berbagi rezeki kepada mereka yang kurang mampu, terlebih di bulan Ramadhan," katanya.
Muridan menambahkan dalam riwayat yang lain disebutkan bahwa orang yang berbagi atau bersedekah di bulan Ramadhan akan dilipatgandakan pahalanya, bahkan hingga sepuluh kali lipat.
"Terlebih lagi pada saat ini banyak warga yang membutuhkan bantuan, contohnya mereka yang terdampak pandemi COVID-19, mereka yang terdampak bencana alam dan lain sebagainya," katanya.
Menurutnya, bulan Ramadhan bukan hanya momentum upaya untuk meningkatkan aspek spiritual, tetapi juga meningkatkan aspek sosial.
Pada bulan suci ini, kata dia, masyarakat dituntut untuk dapat bahu membahu dan saling berbagi untuk meringankan beban mereka yang sedang kesulitan.
"Pada saat ini tradisi berbagi memang telah berjalan baik pada bulan Ramadhan seperti berbagi makanan untuk berbuka. Spirit ini perlu dijadikan modal awal untuk mengembangkan ke tataran yang lebih luas, misalkan pemberian bantuan bagi mereka yang terdampak bencana atau terdampak pandemi," katanya.
Ia mengingatkan semangat berbagi adalah semangat kemanusiaan dan menjadi bagian penting dalam ajaran Islam. "Semangat atau spirit kemanusiaan ini merupakan hubungan antara manusia dengan Tuhannya (Hablum-Minallah) dan juga hubungan antara manusia dengan sesamanya (Hablum-Minannas).