Manado (ANTARA) - PLN Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, dan Gorontalo (Suluttenggo) melakukan ujicoba cofiring menggunakan bahan bakar biomasa.
"Hal ini dilakukan guna mengurangi dampak emisi hasil pembakaran fosil," kata GM PLN Suluttenggo Leo Basuki melalui Manager PLTU Unit II Amurang Tumpal Sirait, di Manado, Selasa.
Dia mengatakan PLN Persero Unit Pelayanan Daerah kabupaten, (UPDK) Minahasa, PLTU Unit II Amurang melaksanakan ujicoba cofiring dengan menggunakan bahan bakar biomasa, yang terdiri dari sawdust, Woodchip (limbah kayu) serta eceng gondok.
Dia menjelaskan cofiring, adalah proses penggunaan dua jenis bahan bakar atau lebih, sebagai bahan campuran bersama bahan bakar utama, dalam hal ini fosil batubara.
Uji coba di kali pertama PLTU II unit Amurang, di desa Tawaang, kecamatan Tenga, menggunakan bahan bakar biomasa pada takaran lima persen.
Dalam percobaan yang di lakukan selama dua hari 25-26 Juni 2021, dapat berlangsung dengan baik.
Sirait menjelaskan rencananya kalau tidak ada kendala, sangat dimungkinkan dapat lebih di tingkatkan jumlah atau presentasinya.
Di sisi lain, menurut Sirait, dengan menggunakan bahan biomasa ini, dapat berdampak pada income harga.
Manager PLN UPDK Unit pelayanan Kabupaten Minahasa Andreas Ary, memgatakan dari ujicoba ini di harapkan akan meminilisir penggunaan bahan bakar fosil yakni batu bara, mengurangi dampak emisi gas buang karbondiosida, efisiesi anggaran serta berdampak pada pembedayaan masyarakat.