Manado (ANTARA) - Pemerintah Kota Bitung, Provinsi Sulawesi Utara membentuk Kampung Siaga Bencana (KSB) sebagai jejaring kesiapsiagaan bencana berbasis masyarakat
"KSB dibentuk agar masyarakat semakin terlatih dalam penanggulangan bencana ," kata Wali Kota Bitung Maurits Mantiri didampingi Wakil Wali Kota Hengky Honandar, dalam acara berlangsung di Stadion Dua Sudara Kota Bitung, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), Senin.
Maurits mengatakan program KSB sebagai model pendekatan penanggulangan bencana berbasis masyarakat dimaksudkan untuk merobah pola pikir dan pola tindak masyarakat dalam penanggulangan bencana dengan mempersiapkan masyarakat agar lebih mampu mengelola kerentanan, ancaman dan resiko di wilayahnya sesuai potensi lokal melalui proses perencanaan, pengorganisasian, penyelenggaraan dan pengendalian.
Dengan terbentuknya KSB, kata dia, maka masyarakat akan senantiasa waspada terhadap segala ancaman bencana yang mungkin terjadi, selain itu potensi masyarakat lebih terorganisir dengan baik dan menjadi terlatih dalam kesiapsiagaan.
“Ke depan KSB ini bisa dibentuk di kecamatan lain yang ada di Kota Bitung, khususnya yang memiliki titik rawan bencana, hal ini penting, mengingat kondisi geografis Kota Bitung serta kondisi iklim yang cenderung berubah-ubah bahkan ekstrem saat ini,” kata Maurits.
Wali kota juga mengatakan, beberapa peristiwa bencana alam di Kota Bitung, diantaranya gempa bumi, banjir bandang dan tanah longsor, sehingga memberi pelajaran berharga bahwa risiko yang ditimbulkan dapat diminimalisir apabila masyarakat sigap serta adanya koordinasi yang sinergis antara semua pihak.
Upaya perlindungan terhadap masyarakat yang ada di daerah rawan bencana ataupun korban bencana merupakan amanat Undang-Undang Nomor: 24 tahun 2007 tentang penanggulangan bencana dan Undang-Undang Nomor: 11 tahun 2009 tentang kesejahteraan sosial,” katanya.
Mengacu ke amanah itu menurut Maurits, penanggulangan bencana adalah tanggung jawab semua pihak, setiap orang berhak untuk mendapatkan perlindungan, keselamatan dan keamanan dari bencana.
“Masyarakat adalah sasaran pertama yang langsung berhadapan dengan ancaman dan bencana karena itu kesiapan masyarakat menentukan besar kecilnya dampak bencana di masyarakat serta masyarakat yang terkena bencana adalah pelaku aktif kehidupannya untuk membangun kembali,” katanya.
Adapun dua kelurahan yang mengikuti Program KSB dari Kementerian Sosial RI melalui Dinas Sosial Provinsi Sulut adalah Kelurahan Manembo-nembo dan Kelurahan Girian Weru.
Berita Terkait
Kemenag bentuk tim kerja pembangunan zona integritas di Minahasa
Senin, 30 September 2024 15:44 Wib
MPR sepakat bentuk Majelis Kehormatan
Sabtu, 24 Agustus 2024 7:18 Wib
Presiden Jokowi bentuk Satgas Percepatan Investasi di IKN
Rabu, 7 Agustus 2024 10:58 Wib
Grace Natalie sebut kehadiran influencer di IKN bentuk transparansi publik
Selasa, 30 Juli 2024 16:35 Wib
Arne Slot: Liverpool lakukan pramusim di AS penting bentuk tim sesungguhnya
Minggu, 21 Juli 2024 21:41 Wib
Presiden Rusia sebut BRICS akan bentuk parlemen di masa depan
Jumat, 12 Juli 2024 17:02 Wib
Kakanwil Kemenag: calon pengantin harus persiapkan diri bentuk keluarga
Minggu, 7 Juli 2024 7:08 Wib
Kemenag Sulut: Berkurban bentuk ketaatan semangat berbagi pada sesama
Jumat, 21 Juni 2024 11:15 Wib