Manado (ANTARA) - Seekor ikan paus yang belum bisa diindentifikasi jenisnya, ditemukan tim patroli 'Smart Resort Bunaken' telah menjadi bangkai di perairan Pantai Liang, kawasan Taman Nasional Bunaken, Kota Manado, Sulawesi Utara.
"Bangkai paus sudah sulit diidentifikasi karena kondisinya rusak, sehingga tidak diketahui penyebab kematiannya. Tim menemukan bangkai paus tersebut pada Jumat (29/1) sore, saat melakukan patroli pengunjung," kata Kepala Balai Taman Nasional Bunake Genman Hasibuan di Manado, Sabtu.
Mengantisipasi bau yang terus menyengat, tim patroli kemudian mengevakuasi bangkai paus tersebut ke perairan Alung Banua yang lokasinya jauh dari permukiman, membawanya ke dalam hutan mangrove dan mengikatnya agar tidak terbawa arus.
Hasibuan mengatakan pada 2014 tercatat seekor paus terdampar di perairan Tombariri, di luar kawasan Taman Nasional Bunaken bagian selatan, berjenis 'sperm whale' (physeter macrocephalus) sepanjang sekitar 12 meter, lebar dua meter dan tinggi berkisar dua meter.
Kemudian 'Paus Kepala Melon' (peponocephala electra) atau electra dolphin, spesies lumba-lumba yang kerap digolongkan sebagai ‘blackfish’. Spesies tersebut berukuran panjang sekitar 2,7 meter dengan berat 210 kilogram, terdampar di perairan Kumu, SPTN Wilayah II di tanggal 2 Desember 2018.
Dia menambahkan beberapa jenis paus yang sering melintas di perairan Taman Nasional Bunaken antara lain 'Sperm Whale-Paus Biru (Physeter macrocephalus), 'Dwarf Sperm Whale-Paus Sperma Kate (Kogia simus), 'Short Finned Pilot Whale - Paus Pilot Sirip Pendek (Globicephala macrorhynchus).
Selanjutnya, 'Melon Headed Whale' - Paus Kepala Melon (Peponocephala electra), 'Killer Whale' - Paus Pembunuh (Orincus orca), dan 'Pygmy Killer Whale' - Paus Pembunuh Kate (Feresa attenuate).
Hasibuan menambahkan staf lapangan Balai Taman Nasional Bunaken telah melakukan pemantauan secara rutin untuk melihat situasi terkini kawasan.
"Mengingat terbatasnya petugas dibanding luas wilayah kerjanya, ke depan kita akan upayakan kerja sama dengan masyarakat nelayan setempat untuk memantau keberadaan paus dan lumba-lumba di Taman Nasional Bunaken sehingga tetap aman dan tidak terganggu," ujarnya.
Berita Terkait
Dubes Indonesia di Vatikan sebut Gereja Katolik tak akan akui perkawinan sejenis
Kamis, 21 Desember 2023 10:42 Wib
Kunjungi Vatikan, Megawati beri kain batik ke Paus Fransiskus
Rabu, 20 Desember 2023 7:39 Wib
Kunjungi Vatikan, Megawati dapat dua buku dari Paus Fransiskus
Selasa, 19 Desember 2023 6:25 Wib
Puan Maharani-Olly Dondokambey bahas toleransi dengan Paus Fransiskus
Selasa, 19 Desember 2023 6:12 Wib
Rekor MURI Hiu Paus terbanyak ada di wisata Botubarani Gorontalo
Selasa, 29 Agustus 2023 15:32 Wib
Penyelam rayakan tradisi "tumbilotohe " di bawah laut Botubarani-Gorontalo
Rabu, 19 April 2023 5:36 Wib
Paus Fransiskus minta maaf karena harus menunda perjalanannya Kongo-Sudan
Minggu, 12 Juni 2022 20:50 Wib
Paus Fransiskus: Lebih banyak senjata tak akhiri konflik Ukraina
Rabu, 23 Maret 2022 21:56 Wib