Manado (ANTARA) - Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Sulawesi Utara (Sulut) Evans Steven Liow mengatakan Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI) ikut mendukung berbagai tugas kemasyarakatan dan penanganan bencana.
"RAPI adalah satu-satunya organisasi komunikasi radio antarpenduduk yang resmi diakui pemerintah. RAPI bukan sekadar komunitas pengguna frekuensi radio, tetapi juga merupakan potensi komunikasi nasional yang sangat penting," kata Evans pada Musda RAPI di Tomohon, Senin.
Ia mengatakan, tujuan mulia organisasi RAPI mencerminkan nilai-nilai pengabdian dan kebangsaan yang tinggi, yaitu mewujudkan insan komunikasi yang terampil, disiplin, berdedikasi, dan loyal terhadap tugas-tugas kemanusiaan.
Selain itu, juga membantu pemerintah dalam membina dan memajukan komunikasi radio antarpenduduk sebagai sarana alternatif yang tangguh:
RAPI juga turut serta dalam penanganan masalah sosial dan kemanusiaan, termasuk penanggulangan bencana alam, kegiatan SAR, hingga menjaga keamanan dan ketertiban sosial.
"Dan yang sangat mulia, RAPI menghubungkan seluruh wilayah Nusantara dalam semangat persatuan dan kesatuan melalui jaringan komunikasi yang menjangkau pelosok negeri," katanya.
Menurut Evans, telah banyak kegiatan RAPI yang mendukung pemerintah dalam pemeliharaan ketertiban dan keamanan, termasuk mengawasi penggunaan perangkat Komunikasi Radio Antar Penduduk (KRAP) secara bijak dan sesuai ketentuan.
"Tak kalah pentingnya, RAPI menjadi ujung tombak komunikasi cadangan saat terjadi bencana, kecelakaan, maupun situasi darurat lainnya," kata dia.
Musyawarah yang dilaksanakan tersebut, kata Evans, adalah momentum penting, tidak hanya bagi internal organisasi, namun juga bagi penguatan peran RAPI sebagai mitra strategis pemerintah dan masyarakat dalam bidang komunikasi dan kemanusiaan.