Manado (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Manado, Sulawesi Utara berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat guna mengantisipasi dampak hujan lebat yang berpotensi terjadi di sejumlah wilayah.
"Cuaca ekstrem berpotensi terjadi di sejumlah wilayah Sulawesi Utara," kata Koordinator Bidang Observasi dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Sam Ratulangi Manado, Ben A Molle, di Manado, Jumat.
Dia mengatakan, kondisi cuaca ekstrem berupa hujan lebat yang dapat disertai angin kencang dapat menyebabkan meningkatnya tinggi gelombang di perairan Sulawesi Utara.
"Jadi ada pemicu tinggi gelombang yaitu angin kencang untuk wilayah Sulawesi Utara. Teman-teman Stasiun Maritim Bitung mengeluarkan peringatan dini tinggi gelombang," katanya.
Dia berharap, kondisi tinggi gelombang antara 1,25 hingga 2,5 meter dapat diantisipasi saat melakukan aktivitas kemaritiman.
Begitupun dengan pohon tumbang yang dipicu oleh hujan lebat dan angin kencang, BMKG mengingatkan agar warga berhati-hati.
"Kami sudah berkoordinasi dengan BPBD Kota Manado, Kota Bitung, Kabupaten Minahasa Utara, serta Kabupaten Sitaro terkait kondisi hujan lebat dan angin kencang," katanya.
BMKG mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem potensi hujan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang.
Pada 2 November 2024, cuaca ekstrem diperkirakan terjadi di wilayah Kabupaten Minahasa, Kabupaten Minahasa Selatan, Kabupaten Minahasa Tenggara, Kabupaten Bolaang Mongondow, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur, dan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan.
Sedangkan pada 3 November diprediksi terjadi di wilayah Kota Bitung, Kota Tomohon, Kota Kotamobagu, Kabupaten Minahasa, Kabupaten Minahasa Selatan, Kabupaten Minahasa Tenggara, Kabupaten Bolaang Mongondow, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur dan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, dan Kabupaten Bolaang Mongondow Utara.