Milan, Italy, May 2 (Antara/Xinhua-OANA) - Parked cars were torched, bank windows were smashed and garbage bins were set on fire during a violent anti-Expo protest that took place in Italy's Milan on Friday following the official opening of Expo Milano 2015.
Groups of protesters with masked faces threw a large quantity of stones, bottles and incendiary objects against police who responded with water cannons and tear gas not far from Duomo Square, the heart of Milan.
Some policemen were reported by ANSA news agency to be injured and many tourists to flee in panic. Milan-based Corriere della Sera newspaper said around 500 people, including Italians and foreigners, were the authors of the attacks.
Italian President Sergio Mattarella in a statement clearly condemned the shameful acts carried out against an event aimed at strengthening solidarity among the different countries of the world.
"I wish that those responsible for the violences will be brought to justice as soon as possible," Mattarella underlined.
The clashes came hours after Italian Prime Minister Matteo Renzi declared the world exposition officially open at a ceremony held at the exhibition site, located northwest of Milan, in the presence of local authorities.
Days ago Milan had tightened security and seized reinforced clubs, gas masks and pickaxes during searches in a working class neighborhood. Several people, including Italians and other anti-Expo activists mostly of French and German origin, had been taken in for identification.
The Expo Milano 2015, themed "Feeding the Planet, Energy for Life," hosts the exhibitions of more than 140 countries and organizations, of which a record number of 54 have their self-built pavilions at the site, and will last till Oct. 31.
The event will feature thousands of performances, concerts, workshops and exhibitions from morning to night with the aim to give a concrete answer to the vital need for mankind to ensure enough healthy food for all while respecting nature.
PROTES RUSUH ANTI-EXPO BERLANGSUNG DI MILAN, ITALIA |
Milan, Italia, 2/5 (Antara/Xinhua-OANA) - Mobil yang diparkir dilahap api, jendela bank dipecahkan dan tempat sampah dibakar selama protes rusuh anti-Expo yang berlangsung di Milan, Italia, Jumat (1/5), setelah pembukaan resmi Expo Milano 2015. Banyak kelompok pemrotes yang menutup wajah mereka dengan topeng melemparkan banyak sekali batu, botol dan benda yang terbakar ke arah polisi, yang menanggapi dengan semprotan air dan gas air mata, tak jauh dari Bundaran Duomo di jantung Kota Milan. Beberapa polisi dilaporkan oleh Kantor Berita ANSA cedera dan banyak wisatawan menyelamatkan diri dengan panik. Harian Corriere della Sera, yang berpusat di Milan, menyatakan sebanyak 500 orang, termasuk orang Italia dan warga negara asing, adalah penulis mengenai serangan tersebut. Presiden Italia Sergio Mattarella di dalam satu pernyataan dengan jelas mengutuk aksi memalukan yang dilakukan terhadap satu acara yang bertujuan memperkokoh solidaritas di kalangan banyak negara di dunia. "Saya berharap mereka yang bertanggung-jawab atas kerusuhan ini akan diseret ke pengadilan sesegera mungkin," Mattarella menegaskan, sebagaimana dikutip Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Sabtu pagi. Bentrokan itu terjadi beberapa jam setelah Perdana Menteri Italia Matteo Renzi mengumumkan pameran tingkat dunia tersebut secara resmi dibuka, dalam upacara yang diadakan di lokasi pameran --yang berada di sebelah barat-laut Milan-- dengan dihadiri oleh para pejabat pemerintah setempat. Beberapa hari sebelumnya Milan telah memperketat keamanan dan menyita pentungan, masker gas dan beliung selama penggeledahan di satu permukiman kelas pekerja. Beberapa orang, termasuk orang Italia dan pegiat lain anti-Expo --yang kebanyakan berasal dari Prancis dan Jerman-- telah dibawa ke kantor polisi untuk ditanyai. Expo Milan 2015, dengan tema "Memberi Makan Planet, Energi Kehidupan", menjadi tuan rumah bagi lebih dari 140 negara dan organisasi. Sebanyak 54 di antara mereka memiliki paviliun yang mereka buat sendiri di tempat pameran itu, yang akan berlangsung sampai 31 Oktober. Kegiatan tersebut akan menampilkan ribuan pertunjukan, konser, loka-karya dan pameran dari pagi sampai malam dengan tujuan memberi jawaban nyata bagi kebutuhan vital umat manusia guna menjamin tercukupinya makanan yang sehat buat semua orang dan pada saat yang sama menghormati alam. |