"Target pendapatan daerah dalam APBD Sulawesi Utara tahun anggaran 2024 adalah sebesar Rp17,22 triliun dan Pagu Belanja sebesar Rp17,12 triliun," kata Utomo.
Dia mengatakan sehingga terdapat rencana surplus sebesar Rp92,98 miliar.
Penerimaan PAD Pemda lingkup Sulut mencapai Rp916,52 miliar atau 30,57 persen dari pagu dan tumbuh sebesar 3,63 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Kontribusi terbesar terdapat pada Provinsi Sulawesi Utara (14,33 persen), Kota Manado (11,45 persen), dan Kabupaten Minahasa Utara (9,19 persen).
Sampai dengan 31 Mei 2024, pendapatan transfer masih berkontribusi paling besar yaitu sebesar Rp5,35 triliun atau sekitar 85,37 persen dari total keseluruhan pendapatan
Ia mengatakan sampai dengan 31 Mei 2024, secara keseluruhan belanja daerah telah terealisasi sebesar 21,94 persen atau sebesar Rp3,75 triliun.
Adanya tren peningkatan pendapatan Rp169,39 miliar pada 2023 dan surplus BLUD dalam tiga tahun terakhir yang dapat mendorong peningkatan PAD.
Faktor geografis yakni merupakan potensi, pusat industri/perdagangan dan perbatasan wilayah antar negara, dan potensi Sumber Daya Alam penghasil tanaman hortikultura seperti padi, kelapa, cengkeh, kokoa, cabai.
Ia menjelaskan tren penurunan tax ratio dalam tiga tahun terakhir 1,10 persen pada 2023 yang disebabkan oleh beberapa faktor seperti potensi penghindaran pajak, kurangnya kesadaran masyarakat dalam membayar pajak serta belum optimalnya digitalisasi dalam sistem pengumpulan dan penegakan pajak di daerah.
Tantangan lainnya, yakni komposisi pagu dan realisasi belanja daerah yang masih didominasi oleh belanja operasional, utamanya belanja pegawai.