Presiden Jokowi dan Presiden Tanzania bahas kerja sama bilateral
Jakarta (ANTARA) - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) bertemu dengan Presiden Republik Persatuan Tanzania Samia Suluhu Hassan untuk membahas sejumlah kerja sama bilateral dan menandatangani nota kesepahaman.
Dilansir dari keterangan tertulis Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden yang terbit di Jakarta, Selasa, agenda tersebut merupakan rangkaian kunjungan kenegaraan hari ketiga Presiden Jokowi di Afrika.
Pertemuan Jokowi dan Samia Suluhu Hassan didahului dengan kegiatan upacara penyambutan kenegaraan di Dar Es Salaam State House, Dar Es Salaam pada pagi hari waktu setempat.
Turut serta dalam kunjungan Presiden di Tanzania, yakni Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif, dan Duta Besar RI untuk Republik Persatuan Tanzania Tri Yogo Jatmiko.
Pada siang harinya, Presiden Jokowi beserta rombongan diagendakan untuk melanjutkan agenda kenegaraan di Afrika menuju Maputo, Republik Mozambik.
Kunjungan kenegaraan Presiden Jokowi ke negara Afrika bagian timur itu merupakan kali pertama Presiden Indonesia ke Tanzania dalam 30 tahun terakhir setelah Presiden Soeharto pada 1991.
Jokowi baru kali ini melakukan kunjungan kerja ke Afrika selama dua periode menjabat sebagai Presiden RI.
Setelah Kenya dan Tanzania, Jokowi dijadwalkan mengunjungi Mozambik sebagai negara Afrika pertama yang memiliki preferential trade agreement (PTA) dengan Indonesia.
Lawatan Jokowi akan ditutup di Afrika Selatan untuk memenuhi undangan menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS 2023.
Presiden Jokowi menyatakan, Indonesia dan Afrika memiliki hubungan historis yang panjang karena Indonesia adalah penggagas dan tuan rumah Konferensi Asia-Afrika (KAA) 1955. Selain itu, Indonesia juga berperan penting dalam melahirkan Gerakan Nonblok.
“Spirit Bandung inilah yang akan saya bawa dalam kunjungan ke Afrika dengan memperkokoh solidaritas dan kerja sama di antara negara-negara The Global South,” ujar Jokowi.
Presiden Jokowi pun menyampaikan bahwa Kenya dan Tanzania telah membuka kedutaan besarnya di Jakarta tahun lalu sebagai komitmen kedua negara tersebut untuk terus memperkuat kerja sama dengan Indonesia.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Jokowi temui Presiden Tanzania bahas kerja sama bilateral
Dilansir dari keterangan tertulis Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden yang terbit di Jakarta, Selasa, agenda tersebut merupakan rangkaian kunjungan kenegaraan hari ketiga Presiden Jokowi di Afrika.
Pertemuan Jokowi dan Samia Suluhu Hassan didahului dengan kegiatan upacara penyambutan kenegaraan di Dar Es Salaam State House, Dar Es Salaam pada pagi hari waktu setempat.
Turut serta dalam kunjungan Presiden di Tanzania, yakni Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif, dan Duta Besar RI untuk Republik Persatuan Tanzania Tri Yogo Jatmiko.
Pada siang harinya, Presiden Jokowi beserta rombongan diagendakan untuk melanjutkan agenda kenegaraan di Afrika menuju Maputo, Republik Mozambik.
Kunjungan kenegaraan Presiden Jokowi ke negara Afrika bagian timur itu merupakan kali pertama Presiden Indonesia ke Tanzania dalam 30 tahun terakhir setelah Presiden Soeharto pada 1991.
Jokowi baru kali ini melakukan kunjungan kerja ke Afrika selama dua periode menjabat sebagai Presiden RI.
Setelah Kenya dan Tanzania, Jokowi dijadwalkan mengunjungi Mozambik sebagai negara Afrika pertama yang memiliki preferential trade agreement (PTA) dengan Indonesia.
Lawatan Jokowi akan ditutup di Afrika Selatan untuk memenuhi undangan menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS 2023.
Presiden Jokowi menyatakan, Indonesia dan Afrika memiliki hubungan historis yang panjang karena Indonesia adalah penggagas dan tuan rumah Konferensi Asia-Afrika (KAA) 1955. Selain itu, Indonesia juga berperan penting dalam melahirkan Gerakan Nonblok.
“Spirit Bandung inilah yang akan saya bawa dalam kunjungan ke Afrika dengan memperkokoh solidaritas dan kerja sama di antara negara-negara The Global South,” ujar Jokowi.
Presiden Jokowi pun menyampaikan bahwa Kenya dan Tanzania telah membuka kedutaan besarnya di Jakarta tahun lalu sebagai komitmen kedua negara tersebut untuk terus memperkuat kerja sama dengan Indonesia.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Jokowi temui Presiden Tanzania bahas kerja sama bilateral