Manado (ANTARA) - Bank Indonesia (BI) mengimbau warga agar menggunakan transaksi nontunai guna mencegah peredaran uang palsu termasuk di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).
"Kami terus mengimbau masyarakat agar menggunakan transaksi nontunai, karena lebih aman dan sudah ada di mana-mana," kata Kepala Kantor Perwakilan BI Sulut Joko Supratikto di Manado, Sulut, Senin.
Ia mengatakan transaksi nontunai mengurangi kontak langsung dengan uang fisik, sehingga meminimalkan peluang untuk bertransaksi menggunakan uang palsu.
"Pembayaran digital lebih praktis dan efisien dibandingkan pembayaran tunai," katanya.
Risiko terkait uang palsu jauh lebih kecil dalam transaksi nontunai dibandingkan dengan transaksi tunai.
Selain penggunaan transaksi nontunai, BI juga mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada dengan uang tunai dengan memeriksa keaslian uang terlebih dahulu.
Lakukan pemeriksaan sederhana dengan metode 3D, yakni Dilihat warna uang dan fitur keamanannya, Diraba yakni permukaan uang dan bagian yang terasa kasar, dan Diterawang yaitu melihat benang pengaman dan hologram.
Ia mengatakan penggunaan transaksi nontunai seperti QRIS, transfer bank, kartu debit/kredit akan meminimalkan risiko menerima uang fisik palsu.

