Timika, 9/6 (AntaraSulut) - Para prajurit TNI yang bertugas di wilayah Kodam XVII/Cenderawasih terus membangun komunikasi dengan masyarakat Papua guna mencegah adanya aksi provokasi dari kelompok tertentu yang ingin menggaggalkan penyelenggaraan Pemilu Presiden di wilayah itu.
Pangdam XVII/Cenderawasih, Mayjen TNI Christian Zebua di Timika, Senin mengatakan sebagaimana saat Pemilu Legislatif 9 April lalu, upaya provokasi untuk menggagalkan Pemilu Presiden terus dilancarkan oleh kelompok tertentu menjelang perhelatan Pilpres 9 Juli.
"Kalaupun ada provokasi-provokasi melalui sms (short message system/pesan singkat) mengajak masyarakat untuk tidak menyukseskan Pilpres, itu bukan saja sekarang. Pada saat Pileg juga seperti itu, tapi masyarakat tidak banyak yang terpengaruh," kata Mayjen Christian Zebua.
Menghadapi kondisi itu, Pangdam Cenderawasih mengajak pemerintah daerah, tokoh masyarakat, tokoh agama dan tokoh adat serta komponen terkait lainnya agar bersatu-padu menangkal segala bentuk ancaman dan gangguan yang ingin menggagalkan Pemilu Presiden di Papua.
"Ini bukan semata-mata tugas TNI dan Polri saja tapi lebih pada peran serta seluruh masyarakat untuk mau membangun rasa aman dalam pelaksanaan Pilpres mendatang," katanya.
Menurut Pangdam Cenderawasih, secara umum situasi keamanan di wilayah Papua kondusif menghadapi Pemilu Presiden pada 9 Juli mendatang.
Menyangkut persiapan TNI di wilayah Kodam XVII/Cenderawasih menghadapi Pemilu Presiden mendatang, Mayjen Christian Zebua mengatakan saat ini para prajurit yang nanti terlibat membantu kepolisian melakukan kegiatan cipta kondisi.
Melalui kegiatan itu, para prajurit melakukan komunikasi sosial dengan masyarakat agar mereka merasa aman dan nyaman, sehingga warga nantinya dapat menyalurkan hak suaranya untuk memilih pemimpin bangsa dan negara.
Kodam XVII/Cenderawasih telah memberikan perbantuan kepada pihak Polda Papua untuk pengamanan Pemilu Presiden di dua provinsi ujung timur Indonesia yakni Papua dan Papua Barat.
"Itu semua sudah kita siapkan. Kekuatan yang diminta kepolisian akan kita penuhi. Para prajurit juga kita latih untuk bisa melakukan tindakan-tindakan polisionil yang nantinya secara penuh berada di bawah kendali pihak kepolisian," jelas Mayjen Christian Zebua.
Pemilu Presiden 9 Juli 2014 diikuti dua pasangan Capres-Cawapres yakni Prabowo Subianto-Hatta Rajasa (nomor urut 1) dan Joko Widodo-Jusuf Kalla (nomor urut 2). ***1***