Jakarta, 4/6 (AntaraSulut) - Sejumlah menteri yang memiliki aktivitas politik menyatakan tetap fokus bekerja hingga kabinet Indonesia Bersatu II selesai masa kerjanya pada Oktober mendatang.
"Saya pilih jadi menteri daripada kampanye. Saya tetap konsentrasi jadi menteri, ini kan tugas, politik itu hobi, saya nanti akan mengajukan cuti bila diperlukan," kata Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar kepada wartawan sebelum mengikuti sidang kabinet di Kantor Presiden Jakarta, Rabu pagi.
Ia mengatakan sejauh ini sebagai Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa, ia duduk sebagai penasehat tim kampanye pasangan capres dan cawapres Joko Widodo-Jusuf Kalla.
"Saya hanya penasehat, jadi nggak terlalu (sibuk-red). Kalau kerja politik diekspose kalau kalau kerja menteri nggak diekspose makanya jadi kelihatannya ke sana (kerja politik-red)," ka Muhaimin. Konvensi
Sementara itu Menteri BUMN Dahlan Iskan juga menyatakan hal yang sama bahwa ia fokus bekerja sebagai menteri hingga masa kerja kabinet selesai.
"Saya fokus menteri, ikut konvensi saja, saya fokus (bekerja sebagai menteri-red), maka saya minta teman-teman di Kementerian BUMN bersikap seperti saat pemilu legislatif dan saat saya ikut konvensi, saya tegas meminta nggak usah dukung saya," katanya.
Menteri Koordinator Kesejahteraan Agung Laksono yang juga Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar, Agung Laksono, mengatakan hingga saat ini belum ada permintaan dari partainya untuk terjun ke dalam tim kampanye Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.
"Kalau diutamakan tugas pemerintah. Sampai sekarang saya belum mengajukan cuti," kata Agung Laksono.
Sebelumnya saat dalam acara pemantapan pelaksanaan pemilihan presiden dan wakil presiden di Bogor, Selasa lalu Presiden Yudhoyono menyatakan mempersilakan menterinya untuk mengundurkan diri bila tidak bisa mengurusi kementeriannya karena sibuk dengan urusan kampanye.
"Kalau memang tidak bisa lagi mengurusi kementeriannya, dan harus aktif menjadi tim sukses misalnya atau bergerak ke sana kemari, saya persilakan untuk mengundurkan diri," kata Presiden Yudhoyono.
Presiden mengatakan, dirinya masih memperbolehkan mengambil cuti sehari dalam seminggu kerja, sesuai aturan yang berlaku.
"Boleh, tidak dilarang Sabtu-Minggu hak saudara, dan cuti satu hari kerja, tetapi tetaplah fokus pada tugas pokok dalam menjalankan pemerintahan. Cegah terjadinya conflict of interest," katanya.