Manado (ANTARA) - Pasar Lelang Komoditas Agro (PLKA) dinilai mampu memperpendek rantai pasar produk pangan di Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) sehingga semakin efisien dan menguntungkan masyarakat khususnya petani, nelayan, hingga pelaku usaha pertanian.
Komoditas pertanian ditransaksikan di pasar lelang komoditas agro (PLKA) ke-4 tahun 2022, di Kota Manado dari sejumlah sentra produk pangan yang tersebar di Sulut.
"Di ajang PLKA ke 4 tahun 2022 ini, komoditas jagung mendominasi transaksi sebesar Rp750 juta," kata Kadisperindag Sulut Edwin Kindangen, di Manado, Jumat.
Dia mengatakan jagung yang ditransaksikan sebanyak 150.000 kilogram dengan harga satuan Rp5.000 per kilogram.
Edwin mengatakan sehingga peluang besar bagi petani untuk membawa komoditas unggulan dalam PLKA.
"Kami terus melakukan sosialisasi, edukasi bahkan menyurat ke 15 kabupaten dan kota akan keikutsertaan pelaku usaha, petani, dan nelayan dalam PLKA," katanya.
Ia menjelaskan PLKA ini akan memutus mata rantai perdagangan yang panjang, sehingga akan lebih menguntungkan penjual atau petani.
Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri (Disperindag) Sulut Ronny Erungan mengatakan pada PLKA ke 4 ini, selain jagung juga ditransaksikan buah salak sebanyak 3.000 kg.
Buah salak ini dengan harga Rp14.000 per kg dengan jumlah transaksi sebesar Rp42 juta.
Pihaknya berharap semua produk unggulan di Sulut bisa ditransaksikan dalam PLKA, karena permintaan cukup tinggi.