Manado, (AntaraSulut) - Gubernur Sulut, Dr Sinyo H Sarundajang mengatakan, nilai kerugian pascabencana mencapai Rp1,871 triliun.
Gubernur menjelaskan, korban meninggal mencapai 19 orang, dimana Manado enam orang, Tomohon enam orang, Minahasa enam orang dan Minahasa Utara satu orang.
Jumlah warga terdampak bencana sekitar 107.000 jiwa, sementara jumlah warga mengungsi mencapai 15 ribu.
Perkiraan total kerugian mencapai Rp1,871 triliun terdiri infrastruktur PU (bina marga, cipta karya, SDA) Rp794 M, infrastruktur non PU (jaringan listrik, komunikasi, perumahan) Rp377 M, kerugian perlengkapan/alat rumah tangga Rp200 miliar, kerugian kehilangan usaha (perdagangan, UMKM, dll) sebesar Rp475 M, kendaraan roda empat dan roda dua sebesar Rp25 miliar.
Gubernur mengatakan, upaya penanganan darurat yang telah dilakukan, antara lain telah melaporkan kejadian awal kepada pemerintah pusat dan BNPB, mengaktifkan dan membentuk posko penanggulangan bencana di provinsi, pos komando di kab/kota, posko-posko lapangan (posko pengungsian, posko kesehatan, dan dapur umum), media center serta pendataan dampak bencana (korban dan kerusakan).
Dia mengatakan, penentuan masa tanggap darurat selama 14 hari sejak kejadian serta mendistribusikan bantuan logistik kepada warga korban bencana.
Ikut mendampingi rombongan Wapres yaitu Menhub EE Mangindaan, Mensos Salim Segaf A'jufri, Wamen Kes Dr. Ali Gufron dan Wamen PU di dua titik lokasi bencana Kelurahan Dendengan Dalam dan Komo luar.(adv)