Jakarta (ANTARA) - Kepala Bagian Bantuan Operasi (Kabagbanops) Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri Kombes Pol. Aswin Siregar mengingatkan masyarakat untuk lebih waspada dalam menyalurkan uang sumbangannya supaya tidak tersalurkan ke kelompok teroris.
"Kami mengharapkan masyarakat dapat lebih waspada dalam menyalurkan sumbangan-sumbangan ke organisasi atau kelompok yang tidak dikenal," kata Aswin saat dikonfirmasi di Jakarta, Rabu.
Dia mengatakan ada kemungkinan kelompok teroris lain, seperti Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dan Jamaah Ansharud Daulah (JAD), meniru skema penggalangan dana seperti yang dilakukan Jamaah Islamiyah (JI).
Tahun 2021, lanjutnya, Densus 88 Antiteror Polri bersama Kementerian Agama (Kemenag) dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah mengungkap adanya pendanaan yang dilakukan kelompok teroris JI. Sejumlah pengurus serta pimpinan yayasan amal milik organisasi terlarang tersebut telah ditangkap.
Senin (23/5), Densus 88 Antiteror Polri menangkap seorang mahasiswa salah satu perguruan tinggi di Kota Malang, Jawa Timur, berinisial IA (22), karena diduga terlibat dalam melakukan penggalangan dana untuk kelompok ISIS di Indonesia.
Baca juga: Tim Densus Antiteror siap penuhi panggilan Komnas HAM terkait dr Sunardi
Aswin mengatakan pihaknya masih mendalami cara IA melakukan penggalangan dana, yang diduga meniru cara penggalangan dana seperti JI.
"Ini sedang dalam penyelidikan Densus. Tidak menutup kemungkinan cara pengumpulan dana yang dilakukan kelompok JI dapat ditiru oleh kelompok lain," tambahnya.
Penyidik masih mendalami keterlibatan tersangka IA dalam kelompok teroris tertentu. Tersangka IA diketahui terhubung dengan salah satu anggota JAD berinisial MR yang telah ditangkap beberapa waktu lalu.
"IA terhubung dengan salah satu anggota JAD yang saat ini sudah ditangkap," katanya.
Selain melakukan penggalangan dana, tersangka IA juga terlibat dalam penyebaran konten propaganda ISIS melalui media sosial.
Tidak hanya itu, dari barang bukti yang ditemukan, IA terlibat komunikasi intens dengan tersangka MR. Dalam komunikasi tersebut, IA dan MR membahas soal rencana amaliyah (penyerangan) di fasilitas umum dan kantor-kantor polisi.
"Penyerangan fasilitas milik thoqut, yaitu polisi. Caranya dengan fisik dan senjata," ujar Aswin.
Baca juga: Polri lakukan deteksi unggahan narasi ujaran kebencian dan provokasi
Berita Terkait
DPR RI kutuk aksi serangan teroris di Moskow, Rusia
Senin, 25 Maret 2024 7:17 Wib
133 orang tewas akibat serangan teroris di gedung konser Crocus Moskow
Minggu, 24 Maret 2024 6:43 Wib
Serangan teroris di Crocus City Moskow, Rusia tuding warga asing terlibat
Minggu, 24 Maret 2024 6:37 Wib
27 terduga teroris Anshor Daulah ditangkap Densus 88
Jumat, 27 Oktober 2023 16:46 Wib
Dua bom meledak, Presiden Erdogan: Teroris tidak akan pernah menang
Senin, 2 Oktober 2023 6:55 Wib
Turki minta Indonesia waspadai organisasi teroris Gulen
Minggu, 16 Juli 2023 6:01 Wib
Satu tersangka dugaan teroris pendukung ISIS menyerahkan diri di Poso
Kamis, 19 Mei 2022 11:35 Wib
TNI mulai tarik pasukan Satgas Madago Raya secara bertahap di Poso
Jumat, 13 Mei 2022 14:48 Wib