Jakarta (ANTARA) - Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan Kementerian Pertanian untuk membantu penanganan penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) hewan ternak sapi yang terjadi di sejumlah wilayah.
Ia menjelaskan bahwa jajaran Polri di wilayah melakukan pengawasan dan pendampingan bersama dinas peternakan mencegah penyebaran penyakit mulut dan kuku hewan ternak.
"Polri akan bekerja sama dengan dinas peternakan daerah untuk membantu mengawasi penanganan penyakit tersebut agar tidak terjadi pergeseran ke luar dari wilayah temuan," kata Sigit dalam keterangan tertulisnya kepada wartawan di Jakarta, Rabu.
Temuan wabah penyakit mulut dan kuku terhadap hewan ternak sapi ini dilaporkan pertama kali terjadi di Gresik, Sidoarjo, Mojokerto, dan Lamongan, Jawa Timur.
Menurut jenderal bintang empat itu, sinergitas antara dinas peternakan dan jajaran Polri di setiap wilayah dapat melakukan pelacakan dan pengecekan untuk mencegah penyebaran penyakit tersebut terhadap hewan ternak lainnya.
"Dengan demikian, kami bisa bantu lokalisasi dan tidak meluas dengan bantuan penjagaan dan pengawasan," kata mantan Kapolda Banten itu.
Mantan Kabareskrim Polri itu juga mengatakan bahwa pihaknya siap mendukung langkah Kementan melakukan upaya lockdown (penguncian) sebagai upaya untuk mencegah penyebaran penyakit tersebut.
Kepolisian juga akan ikut membantu melakukan pengecekan ketat terhadap proses perdagangan hewan ternak dengan merujuk dari hasil pemeriksaan dokter hewan dari Balai Karantina Dinas Pertanian dan Peternakan.
"Melakukan pengawasan dengan cara penyekatan perdagangan hewan ternak keluar atau masuk pada wilayah tersebut yang mengacu pada dokumen hasil pemeriksaan dokter hewan dari Balai Karantina Dinas Pertanian dan Peternakan," terangnya.
Sigit juga telah menginstruksikan kepada seluruh jajaran Satgas Pangan Polri untuk turun ke lapangan guna memastikan ketersediaan stok pangan hewan ternak serta melakukan pengendalian harga di pasaran, menyusul adanya penyebaran penyakit PMK hewan ternak tersebut.
Selain itu, kepolisian bersama dengan dinas peternakan juga telah melakukan pendataan untuk menentukan luas penyebaran serta jumlah ternak yang berpotensi tertular penyakit PMK.
Kapolri mengimbau masyarakat tetap tenang dan tidak panik dengan munculnya PMK tersebut. Dinas peternakan wilayah telah menyiapkan vaksinasi serta obat-obatan untuk diberikan kepada hewan ternak sapi setelah adanya temuan tersebut.
Selain itu, semua pihak terkait telah bekerja secara maksimal untuk menangani hal tersebut.
"Kami mengimbau kepada seluruh masyarakat tetap tenang terkait adanya laporan temuan ini," kata Sigit.
Berita Terkait
Karantina Sulut gagalkan pengiriman produk hewan-ikan ilegal ke Malut
Kamis, 7 November 2024 7:22 Wib
Pengawas JPH tingkatkan pengawasan rumah potong hewan di Bolmong
Senin, 28 Oktober 2024 5:35 Wib
Karantina hewan-KSOP Bitung tingkatkan koordinasi sukseskan Stranas PK
Jumat, 27 September 2024 4:38 Wib
Karantina-pemda cegah penyakit hewan-tumbuhan di perbatasan Sulut
Minggu, 4 Agustus 2024 6:21 Wib
Karantina tahan hewan reptil tanpa kantongi SATS-DN
Rabu, 31 Juli 2024 19:14 Wib
Karantina Sulut periksa puluhan ekor satwa kembalikan ke habitat asli
Selasa, 25 Juni 2024 23:17 Wib
Kemenag Sulut: Berkurban bentuk ketaatan semangat berbagi pada sesama
Jumat, 21 Juni 2024 11:15 Wib
Kemenag bersama BSI bawa berkah lewat hewan kurban bagi sesama di Bitung
Selasa, 18 Juni 2024 21:20 Wib