Manado,(ANTARA Sulut) - Menyandang paskibraka Provinsi Sulawesi Utara 2013, kebanggaan tersendiri bagi Nadya Regina Pang, pelajar kelas 11 SMA Negeri 7 Manado. Tempaan keras yang menekan fisik dan mental dari instruktur, tak membuatnya lecut semangat berkompetisi dengan sesama paskibraka lainnya.
"Hukuman dari instruktur atau sengatan matahari kala latihan baris berbaris itu adalah pelecut semangat. Kalau yang lain bisa, saya juga pasti bisa. Itu tekad saya waktu terpilih menjadi paskibraka," katanya.
Momen paling haru, kata remaja kelahiran 31 Agustus 1997 ini terjadi manakala dikukuhkan Gubernur Provinsi Sulawesi Utara, Sinyo H Sarundajang.
"Saat mencium bendera merah putih, haru rasanya. Teringat betapa besar pengorbanan pejuang-pejuang saat merebut kemerdekaan dan mempertahankan ibu pertiwi," katanya.
Alam kemerdekaan yang bisa dinikmati saat ini, harus diisi dengan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat dan jauh dari kesan merugikan diri sendiri maupun orang lain, katanya.
Menurut putri pasangan Gerry Pang dan Feibe Maramis ini, tidak sedikit pelajar bahkan generasi muda yang terjerumus dalam praktik-praktik tidak terpuji seperti narkotika, pergaulan bebas, dan tindakan kriminalitas lainnya.
"Pejuang kemerdekaan akan kecewa mewariskan generasi muda yang tidak memberikan warna positif dan bermanfaat di alam kemerdekaan ini. Karena itu menjadi tugas generasi muda mantapkan tekad dan komitmen membangun negeri ini. Bangun jiwa, bangun badan untuk Indonesia raya," ajaknya.
Kakak dari Aditia Pang ini mengkritisi jiwa nasionalisme yang mulai luntur dari segenap anak bangsa. Indikasinya menurut dia, menjelang perayaan hari kemerdekaan masyarakat seperti menyambut biasa-biasa saja.
"Kemeriahan kalah jauh bila dibandingkan dengan toko-toko, hotel atau pusat keramaian. Masih ada masyarakat yang malas atau tidak mau memasang bendera merah putih. Lagu Indonesia raya seakan terbenam," katanya.
Dia pun berharap, momentum kemerdekaan saat ini membuka perspektif pemimpin bangsa dan daerah terhadap akses masyarakat di bidang pendidikan, kesehatan, informasi, dan ekonomi dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat kelas bawah.