Manado, (Antara Sulut) - Negara tetangga Timor Leste membuka dan memberikan kesempatan kepada tamatan akademi perawat dari Sulawesi Utara (Sulut) untuk bekerja di negaranya.
"Selain Jepang dan Korea, Timor Leste membuka peluang terhadap tamatan akademi keperawatan di Sulawesi Utara, untuk bekerja di sana," kata Kepala Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Manado, Jefry Sigar, Rabu.
Dia mengatakan, walaupun peluang pekerja perawat sangat terbuka namun hanya sedikit yang bisa dijaring karena terkendala penguasaan bahasa.
"Kalau dihitung tidak lebih dari 10 orang tenaga perawat asal Suut, yang bekerja di luar negeri, padahal peluang bekerja dinegara-negara tersebut cukup besar," kata dia.
Dia mengatakan, umumnya "job order" tenaga perawat ke luar negeri melalui kerja sama pemerintah antar pemerintah.
Dia mengatakan, untuk mengantisipasi banyaknya pelamar yang ingin bekerja ke luar negeri, namun kurang dalam penguasaan bahasa, BP3TKI bekerja sama dengan direktur akademi keperawatan (akper) yang ada di daerah.
"Kami akan memastikan kembali kerja sama dengan akper. Minimal akan melakukan sosialisasi pasar kerja perawat yang terbuka lebar di luar negeri," ungkapnya.
Dia menjelaskan, kendala penguasaaan bahasa yang biasanya menjadi celah batalnya perawat bekerja di luar negeri, akan dicarikan solusinya.
"Kita akan bicarakan bersama dengan pihak pengelola, sehingga peluang kerja bisa disesuaikan dengan penguasaan bahasa negara tujuan," ungkapnya.
Dia menambahkan, apabila sudah dinyatakan lulus dan siap diberangkatkan, pada masa pelatihan dan pembekalan biasanya seorang pekerja sudah diberikan gaji.
(guntur/@antarasulutcom/T.pso-305/B/M031/M031) 13-06-2012 16:39:40