Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi di Lamongan, Sabtu mengatakan, pemerintah akan terus berupaya untuk memberikan solusi-solusi yang terbaik. Seperti mengusahakan adanya asuransi, hal ini untuk mengantisipasi apabila terjadi gagal panen.
"Termasuk keberadaan jalan juga akan kami prioritaskan," tutur Yuhronur, yang sebelumnya sempat menghadiri panen raya tembakau di Dusun Torongglonggong, Desa Sumberagung Kecamatan Modo.
Sementara itu, Kepala Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan (TPHP) Lamongan, Sukriyah menuturkan pihaknya akan selalu melakukan langkah mitigasi risiko budi daya tembakau bagi petani.
"Kami berusaha untuk memberi yang terbaik. Seperti asuransi dan subsidi harga. Namun terlebih dahulu akan dilakukan survei ke lapangan," kata Sukriyah.
Ke depan, kata dia, pada tahun 2022 Pemkab Lamongan telah menganggarkan dari sumber Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) untuk digunakan dana asuransi petani dan subsidi harga.
Sukriyah menjelaskan, untuk panen tembakau di Desa Sumberagung atau petik daun tembakau dilakukan pada lahan seluas 118 hektare (Ha) dengan jenis tembakau virginia.
Sampai hari ini, luas panen tembakau di Kabupaten Lamongan telah mencapai 4.584 Ha dengan produksi 5.489 ton.
Harga komoditas tembakau rata-rata mencapai harga Rp20.000 sampai dengan Rp25.000/kg rajangan kering. Sementara untuk pemasaran paling besar adalah ke HM Sampoerna dan PT Sadhana.
Lamongan dikenal eksistensinya sebagai daerah penghasil tembakau, dan di Jawa Timur produksinya masuk dalam peringkat lima besar.
Lamongan dikenal eksistensinya sebagai daerah penghasil tembakau, dan di Jawa Timur produksinya masuk dalam peringkat lima besar.