Makassar (ANTARA Sulsel) - Jaringan listrik di Kelurahan Allepolea, Kecamatan Lau, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan (Sulsel) terputus akibat hujan dan angin kencang.
"Sudah dua hari ini, kami tidak bisa menikmati aliran listrik, karena ada kabel yang mungkin putus, namun belum diperbaiki PLN," kata salah seorang warga Allepolea, Daeng Ambo menanggapi kondisi cuaca yang mengakibatkan warga tidak bisa menikmati listrik, Minggu.
Akibat terputusnya jaringan listrik di lokasi tersebut, sekitar 50 kepala keluarga (KK) sejak Sabtu (9/1) hingga berita ini diturunkan Minggu siang , hanya menggunakan lilin dan lentera seadanya untuk penerangan.
Menurut Ambo, untuk satu jaringan dari tiang listrik, puluhan rumah saling menggandeng mulai dari pinggir jalan raya hingga ke rumah warga yang berada di sekitar sawah di Desa Kokoa.
Hal itu diakui warga Allepolea lainnya, Iwan.
Dia mengatakan, akibat banyaknya rumah yang menggandeng pada satu aliran, sehingga jika ada kerusakan jaringan, banyak yang akan merasakan dampaknya.
"Selain itu, pada saat menggunakan listrik, spanning atau tegangan listrik sering tidak stabil, sehingga alat elektronik yang digunakan warga mudah rusak," katanya.
Selain aliran listrik terganggu akibat hujan dan angin kencang, pada Kamis (7/1) di Desa Baramamase, Kecamatan Bantimurung, Kabupaten Maros terdapat dua orang korban tewas dan sebanyak 24 rumah, satu masjid serta dua buah rumah penggilingan padi rusak diterjang angin puting beliung.
Kondisi serupa juga terjadi di Desa Ca'balla, Kecamatan Bantimurung dan Desa Balang-Balang Kecamatan Lau, namun angin kencang hanya memporakporandakan satu rumah yang berada di sekitar areal persawahan, sedang rumah lainnya hanya rusak ringan.
(S036/a011)