Jakarta (ANTARA) - Ratu Inggris Elizabeth II berharap Natal tahun ini dapat menjadi pemantik semangat untuk menyongsong tahun 2021. Dalam pesan Natal-nya, ia memuji orang-orang karena telah "bangkit dengan luar biasa menghadapi tantangan tahun ini".
Dalam pidatonya, Ratu Elizabeth menggambarkan bagaimana orang dari semua agama tidak dapat merayakan festival, seperti Paskah, Idul Fitri, dan Baisakhi, dengan cara yang biasa mereka lakukan karena pandemi virus corona.
Namun, dia menambahkan bagaimana dia telah "digerakkan" oleh semangat orang-orang saat menghadapi kesulitan.
"Hebatnya, tahun yang selalu memisahkan orang, dalam banyak hal, membawa kita lebih dekat," katanya. "Saya dan keluarga terinspirasi oleh kisah orang-orang yang menjadi sukarelawan di komunitas mereka, membantu mereka yang membutuhkan."
"Di Inggris Raya dan di seluruh dunia, orang-orang telah mengatasi tantangan tahun ini dengan luar biasa, dan saya sangat bangga dan tersentuh oleh semangat yang tenang dan tak tergoyahkan ini. Kepada kaum muda kami secara khusus, saya mengucapkan terima kasih atas peran yang telah Anda mainkan," kata Ratu Elizabeth.
"Saat ini, garda terdepan masih menyinari kami--didukung oleh pencapaian sains modern yang luar biasa--dan kami berhutang budi kepada mereka," tambahnya.
Di Inggris Raya, orang-orang menyambut Malam Natal dengan kesepakatan perdagangan Brexit.
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengunggah video di akun Twitter-nya dan menyampaikan pesan Natal. Sambil melambaikan tumpukan kertas tebal yang mendokumentasikan kesepakatan perdagangan Brexit dengan Uni Eropa (UE) di depan kamera, Johnson mengatakan itu adalah "hadiah kecil bagi siapa saja yang mungkin mencari sesuatu untuk dibaca dalam momen makan siang pasca-Natal."