Kupang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Sikka,.NTT menyebutkan empat orang warga meninggal akibat serangan penyakit demam berdarah dengue (DBD) yang melanda daerah itu sejak Januari hingga Februari 2020.
Bupati Sikka, Fransiskus Roberto Diogo melalui Kepala Bagian Humas dan Protokol Setda Kabupaten Sikka, Awales Syukur di Sikka, Kamis mengatakan, serangan penyakit DBD telah menyebar di 19 kecamatan dari 21 kecamatan dengan 567 kasus dari sebelumnya hanya 405 kasus DBD
Menurut Awales Syukur, terdapat enam kecamatan di Kabupaten Sikka yang menempati jumlah penderita kasus DBD tertinggi yaitu Kecamatan Magepanda, Alok, Nita, Alok Barat, Alok Timur dan Kecamatan Talibura.
"Hanya ada dua kecamatan di Sikka yang hingga saat ini masih bebas dari serangan penyakit DBD yaitu Kecamatan Palue dan Waiblama," kata Awales Syukur.
Dia mengatakan, pemerintah Kabupaten Sikka telah memperpanjang status darurat KLB di Sikka menyusul terus meningkatnya kasus KLB DBD yang menyerang 19 kecamatan di Sikka.
Menurut dia, Bupati Sikka, Fransiskus Roberto Diogo mengapresiasi terhadap tim reaksi cepat penanggulangan DBD Kabupaten Sikka yang terus bekerja keras dalam melakukan penanggulangan penyakit DBD.
"Meskipun ada peningkatan kasus tetapi korban nyawa mampu diatasi melalui pelayanan yang cepat sehingga dapat meminimalisir bertambahnya korban yang meninggal dunia akibat serangan penyakit DBD," kata Awales Syukur.
Pemerintah Kabupaten Sikka kata dia, akan segera melakukan kerja bakti secara masal untuk melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) di semua rumah warga dan tempat-tempat umum di daerah setempat sebagai upaya pengendalian serangan penyakit DBD.
"Pemerintah Kabupaten Sikka menyatakan perang terhadap nyamuk aedes aegypti sehingga akan digelar kegiatan kerja bakti secara masal dalam bulan ini untuk memberantas sarang nyamuk," katanya.
Bupati Sikka akan menetapkan satu hari libur untuk kerja bakti melibatkan seluruh masyarakat Sikka.