Blitar (ANTARA) - Pengelola Kebun Kopi "Karanganjar" di Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, melakukan ritual "manten kopi", sebelum panen raya yang dilakukan guna melestarikan tradisi.
Pengelola Kebun Kopi "Karanganjar" Kabupaten Blitar, Wima Bramantya di Blitar, Sabtu, mengatakan ritual "manten kopi" ini dilakukan memang untuk melestarikan budaya leluhur. Hal ini juga sekaligus menari kunjungan wisatawan ke tempat ini.
"Ini kami lakukan untuk melestarikan budaya leluhur juga sebagai bagian permohonan agar panen kopi kali ini bisa melimpah," ujar dia.
Ia menjelaskan, kegiatan itu juga menarik kunjungan wisatawan baik domestik hingga mancanegara. Kendati ritual dilakukan setiap tahun menjelang panen raya kopi, kegiatan tersebut selalu dipenuhi wisatawan yang ingin menyaksikan langsung ritual.
Wisatawan terutama mancanegara merasa tertarik dengan budaya di Indonesia yang dinilai cukup unik.
Dalam kegiatan tersebut, diawali dari depan Wisma Loji, yang berada di areal kebun kopi. Rombongan pengiring manten juga membawa berbagai macam sesaji lengkap untuk ritual misalnya bunga, kemudian menuju lokasi perkebunan.
Sesepuh desa yang sudah ada di lokasi meletakkan sesaji di bawah pohon kopi dan memanjatkan doa. Setelahnya sesepuh desa juga membakar dupa dan kemenyan. Ia juga memotong dahan kopi yang berisi buah kopi "lanang" (laki-laki) dan "wadon" (perempuan) yang kemudian dibungkus dengan kain mori.
Setelah itu, para pekerja bersama-sama memetik biji kopi. Para wisatawan asing yang ikut dalam acara ritual itu juga dipersilakan memetik biji kopi, lalu disimpan ke dalam wadah yang terbuat dari bambu. Kemudian, biji kopi yang telah dipetik itu dibawa, diarak menuju pesanggrahan diserahkan pada pemilik kebun kopi sebagai simbol panen raya dimulai.
Sejumlah wisatawan asing yang mengikuti ritual itu mengaku terpukau. Seperti yang dikatakan oleh Maya, wisatawan asal Jepang. Dirinya baru pertama kali ikut ritual seperti ini dan unik.
"Saya baru pertama kali melihat ritual ini (manten kopi). Saya juga kagum dengan adat Indonesia, sekaligus ingin mencicipi sedapnya rasa kopi di sini," lanjutnya yang juga pecinta kopi ini.
Kebun kopi ini berada di ketinggian 400 hingga 500 meter di atas permukaan laut (mdpl) dengan luas hingga 240 hektare. Rata-rata dari lahan itu, bisa menghasilkan kopi sekitar 100 sampai 150 ton biji kopi per tahun. Hasil produksinya ini dijual ke berbagai tempat, memenuhi permintaan pasar dalam dan luar negeri serta kepada para pengunjung kebun kopi.
Berita Terkait
Sidang PK di PN, Jessica Wongso minta dibebaskan dari dakwaan pembunuhan
Selasa, 29 Oktober 2024 22:37 Wib
Permohonan PK Jessica Wongso diproses Pengadilan Negeri Jakut
Kamis, 10 Oktober 2024 4:04 Wib
Presiden Jokowi ajak sarjana ekonomi rancang hilirisasi rumput laut dan kopi
Kamis, 19 September 2024 16:58 Wib
Konsolidasi Prabowo-Gibran di sentul Bogor diisi puluhan ribu pendukung
Sabtu, 16 Desember 2023 16:49 Wib
Prabowo sebut politik untuk perbaiki kehidupan rakyat
Sabtu, 16 Desember 2023 16:46 Wib
Nikmati Kopi Klotok Yogyakarta saat akhir pekan Presiden Jokowi
Sabtu, 3 Juni 2023 16:35 Wib
Jualan di Marketplace PLN Mobile, UMKM Angkola Kopi Siprok Laku Keras Omzet Hingga Ratusan Juta!
Selasa, 18 Oktober 2022 7:18 Wib
XLFL Gelar "Kopi Darat elearn.id" di Universitas Andalas Padang
Jumat, 30 September 2022 17:46 Wib