Manado, (ANTARA Sulut) - Sekretaris Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) Darwin Muksin mengatakan, negara sahabat Italia menjadi tujuan utama fuli pala atau bunga asal provinsi tersebut.
"Fuli pala hasil produksi dari Kabupaten Kepulauan Siau, Tagulandang dan Biaro (Sitaro) sangat diminati pembeli asal Italia," kata Darwin, di Manado, Kamis.
Darwin mengatakan fuli pala diekspor ke Italia pada akhir bulan April 2014 sebanyak enam ton dengan sumbangan devisa bagi negara sebesar 70.800 dolar Amerika Serikat (AS).
Ia mengatakan, pasar Eropa memang menjadi andalan Sulut dalam mengekspor produk turunan pala, karena permintaannya cukup tinggi.
Italia, katanya, sangat meminati bunga pala asal Sulut karena akan dijadikan bumbu masakan, farmasi dan aroma terapi hingga kosmetik.
"Bunga pala asal Sitaro memiliki kualitas cukup tinggi sehingga pembeli Italia sangat meminati," jelasnya.
Jika kualitas semakin bagus, katanya, pasti harga yang ditawarkan buyers akan semakin tinggi.
Saat ini, katanya, harga bunga pala di sentra perdagangan Kota Manado dan sekitarnya sebesar Rp100.000 per kilogram.
"Diharapkan para petani mampu memanfaatkan hal ini dengan meningkatkan kualitas produksi," katanya.
Berita Terkait
Kementan kucurkan Rp21,93 miliar untuk remajakan kelapa dan pala di Sulut
Kamis, 19 Mei 2022 22:49 Wib
KPM dorong penciptaan eksportir baru di Sulawesi Utara
Senin, 25 April 2022 8:34 Wib
Pala Papua dalam kehidupan masyarakat Fakfak
Senin, 4 April 2022 11:35 Wib
Sulawesi Utara ekspor bungkil kopra dan fuli ke India
Jumat, 25 Maret 2022 19:55 Wib
KSP dengarkan kendala dalam petani pala di Fakfak Papua Barat
Kamis, 25 November 2021 12:17 Wib
Pemkot Tomohon minta aparat kelurahan pastikan bantuan tepat sasaran
Kamis, 19 Agustus 2021 6:01 Wib
Bunga pala Sulut laris di Jerman dan Belanda
Senin, 7 Juni 2021 15:19 Wib
Sulut ekspor biji pala ke China
Sabtu, 10 April 2021 21:37 Wib