Manado (ANTARA) - Perayaan "Kunci Taong" DPP Kerukunan Keluarga Kawanua (KKK) berlangsung meriah di GOR Soemantri Brodjonegoro, Basketball Hall, GOR Soemantri Brodjonegoro, Jakarta Selatan, Jumat (2/1).
Ratusan warga Kawanua di Jabodetabek hadir pada acara ini. Acara diawali dengan Ibadah Syukur yang dipimpin Ketua Umum Majelis Sinode GPIB Pdt Paulus Kariso Rumambi, serta lantunan Doa Kebangsaan yang dibawakan perwakilan beberapa agama.
Dalam khotbah Kunci Taong, Pendeta Rumambi mengangkat Bacaan Alkibat Filipi 2:5-7 yang berbunyi "Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapatjuga dalam Kristus Yesus, yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia."
"Makna Natal yang paling esensi bagi kita semua, adalah Natal sebenarnya adalah peristiwa yang ingin menjungkirbalikkan kebiasaan-kebiasaan kita sehari-hari," ujar Rumambi.
Sebab, berita sukacita bagi segala bangsa pertama-tama diberikan kepada manusia sederhana, yakni gembala-gembala. Ini ironis, karena berita diberikan kepada orang-orang tidak berpendidikan, bukan tokoh masyarakat, atau tokoh penting.
Peristiwa Natal dinyatakan di Kota Betlehem kota kecil, dan kelahiran Mesias yang ditunggu ribuan tahun justru lahir di tempat hina, bukan di istana.
"Sudah di tempat hina, di palungan, dibungkus kain lampin, kain yang tempatnya membungkus kawanan anak domba yang baru lahir supaya hangat," kata Rumambi,
Jadi peristiwa natal adalah peristiwa yang sangat kontradiktif dan ironis. Maka, seharusnya perayaan Natal mengingatkan semua umat manusia agar menjungkirbalikan kehidupan selama ini, dengan pengosongan diri, menjadi hamba. Sebagaimana Allah yang powerfull jadi powerless.
Jika hidup terus mengisi diri dengan macam-macam akan menghancurkan diri sendiri, karena mengisi diri seringkali berwatak memiliki, cenderung kuat menguasai obyek yang dimiliki. Kalau sudah punya karakteristik menguasai akan cenderung semena-mena, destruktif , dan menghancurkan.
Perayaan sederhana tapi meriah perayaan Kunci Taong menampilkan penyanyi-penyanyi asal Kawanua antara Iain Shanna Shanon (Duta Lagu Kebangsaan Indonesia Raya pada tahun 2016), yang membawakan Lagu "Indonesia Pusaka".
Gaya kocak dengan lengkingan suara khasnya penyanyi pop asal Minahasa di era tahun 1980-an Vonny Sumlang mengocok perut hadirin. Vonny berduet dengan Sandra Lintang yang juga penyanyi pop 1980-an asal Manado dalam Lagu pop Manado. Randy Lapian pelantun tembang rohani dan Pop Manado, juga hadir menyanyikan lagu-lagu daerah Minahasa.
Ketua Umum DPP KKK, Angelica Tengker menegaskan Perayaan Kunci Taong merupakan wujud kebersamaan warga Minahasa (Kawanua) di perantauan. Pada kesempatan tersebut, Angelica juga berharap Pemilu berlangsung damai, dan Tahun 2024 menjadi tahun berkat bagi warga Kawanua, dan rakyat Indonesia.
"Kami mau menggaungkan bahwa Kawanua turut serta menjaga Pemilu Damai. Momennya tepat karena dua minggu sebelum Pemilu berlangsung," papar Angelica yang didampingi Sekretaris Jenderal KKK, Teichi Kolopita.
Acara Perayaan Kunci Taong menjadi berkesan karena warga Kawanua berkumpul bersama melepas kangen, meninggalkan tahun 2023 dengan mengucap syukur karena sudah memasuki tahun baru 2024.
"Motto saat 50 tahun KKK adalah Esa Lalan Esa Toroan, Satu Jalan Satu Tujuan," papar Angelica yang akrab disapa Ika.
Tak hanya itu, sebagai komitmen warga Kawanua dalam menjaga kebudayaan Indonesia, maka Perayaan Kunci Taong 2023 mengangkat warna budaya daerah Minahasa, dengan menampilkan pertunjukan musik dan lagu-lagu tradisional Minahasa.
Ketua Panitia Perayaan Kunci Taong, Jan Samuel Maringka perayaan Kunci Taong merupakan kegiatan bersama atau mapalus karena penyelenggaraannya didukung langsung Oleh warga Kawanua.
"Kami berharap semangat kebersamaan tetap diteruskan. Ini upaya bersama melestarikan kebudayaan," kata Jan.
Karena itu, dalam Perayaan Kunci Taong 2023, DPP KKK menampilkan berbagai pertunjukan seni budaya yang kental dengan budaya Minahasa, yang menghadirkan musik tradisional Minahasa seperti Kolintang, dan Tariang Kawasaran, dan Maengket.
Adapun Perayaan Kunci Taong kali ini sengaja digelar menjelang Pemilu 2024, dengan mengusung tema "Jaga Kerukunan dan Jaga Pemilu Damai" sebagai bentuk dukungan dan komitmen warga Kawanua dalam mensukseskan pesta demokrasi Indonesia, agar berlangsung lancar, tertib, dan damai. Jan mengajak warga Kawanua memilih presiden dan wapres sesuai hati nurani. "Jangan sampai torang ndak ba pilih," katanya.