Manado (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Maritim Bitung, Sulawesi Utara, berharap warga mewaspadai potensi gelombang tinggi dan banjir pesisir hingga 26 Februari mendatang.
"Gelombang tinggi dan banjir pesisir ini akan berdampak terhadap terganggunya kegiatan terutama pada sektor perikanan tangkap dan transportasi," kata Koordinator Bidang Observasi dan Informasi Stasiun Meteorologi Maritim Bitung pada BMKG Sulut Ricky Daniel Aror di Manado, Rabu..
Selanjutnya, dapat mengganggu aktivitas petani garam dan perikanan darat serta bongkar muat kapal di pelabuhan.
"Penyebabnya karena adanya fenomena fase bulan baru yang bersamaan dengan perigee pada tanggal 20 Februari 2023," sambungnya.
Fenomena ini, kata dia, dapat menyebabkan ketinggian pasang yang melewati ambang batas, disertai dengan gelombang kategori sedang hingga tinggi serta kecepatan angin hingga 25 knot.
"Dapat mengakibatkan terjadinya peningkatan ketinggian pasang air laut maksimum yang lebih signifikan," jelasnya.
Wilayah yang berpotensi terdampak adalah pesisir barat hingga timur Kabupaten Kepulauan Sangihe, pesisir barat hingga timur Kabupaten Kepulauan Talaud.
Berikutnya, pesisir barat hingga timur Kabupaten Kepulauan Sitaro, pesisir utara Sulawesi Utara dan pesisir timur Bitung - Likupang.
"Kami berharap masyarakat selalu waspada dan siaga mengantisipasi dampak pasang maksimum air laut serta memperhatikan update informasi cuaca maritim BMKG," ajak Ricky.