Tingkat aktivitas Gunung Api Karangetang masih Level II Waspada

Sitaro (ANTARA) - Sesuai dengan laporan aktivitas periode pengamatan 29 Januari 2023, tingkat aktivitas Gunung Api Karangetang di Kabupaten Sitaro, Sulut, tetap Level II atau Waspada.

Ketua Pos Pengamatan Gunung Api Karangetang Siau, Yudia Tatipang, Senin (30/01), memang ada pergerakan luncuran bebatuan di seputaran kawah gunung, namun dari pengamatan tidak terjadi secara terus menerus.

"Biasanya ada pergeseran bebatuan pada seputaran kawah yang mengakibatkan longsoran batu lava. Karena aktivitas luncuran tidak terjadi secara terus menerus," jelas Tatipang.

Sebab apabila terjadi secara terus menerus, lanjut dia, itu artinya ada aktivitas magma yang keluar dari dalam kawah.

"Dari pengamatan ini hanya longsoran batu lava," tambah dia.

Meskipun begitu, dia berharap agar masyarakat tetap memperhatikan setiap rekomendasi yang dikeluarkan, yakni masyarakat dan pengunjung atau wisatawan agar tidak mendekati, tidak melakukan pendakian dan tidak beraktivitas di dalam zona prakiraan bahaya.

"Yakni radius 1.5 km dari puncak Kawah Dua (Kawah Utara) dan Kawah Utama (selatan) serta area perluasan sektoral ke arah Barat sejauh 2.5 km serta sepanjang kali Malebuhe," harap dia

Kemudian mewaspadai guguran lava dan awan panas guguran yang dapat terjadi sewaktu-waktu dari penumpukan material lava sebelumnya karena kondisinya belum stabil dan mudah runtuh, terutama ke sektor selatan, tenggara, barat dan barat daya.

"Masyarakat yang tinggal di sekitar bantaran sungai-sungai yang berhulu dari puncak Gunung Karangetang agar meningkatkan kesiapsiagaan dari potensi ancaman lahar hujan dan banjir bandang yang dapat mengalir hingga ke pantai," urainya.

Pemerintah Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), melalui Wakil Bupati John H Palandung, mengimbau warga agar memperhatikan setiap arahan terlebih rekomendasi pihak Pos Pengamatan Gunung Api.

"Ini demi kebaikan kita bersama, agar terhindar dari berbagai hal yang tidak kita inginkan terjadi. Bagi aparat pemerintah kecamatan, kelurahan dan kampung tetap berkoordinasi, khususnya wilayah yang berada di zona bahaya," imbau dia.