Jakarta (ANTARA) - Elon Musk, yang baru saja membeli Twitter, menyatakan akan membuka blokir terhadap akun milik mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
Musk, dikutip dari Reuters pada Rabu, menyebut dirinya sebagai "absolutis kebebasan berbicara", tapi, tidak memberikan rincian soal rencananya ini.
Saat berbicara dalam konferensi Financial Times, dia mengatakan bahwa dia dan salah seorang pendiri Twitter, Jack Dorsey, meyakini blokir permanen seharusnya "sangat jarang" dan hanya boleh untuk akun yang menjalankan bot atau menyebarkan sampah (spam).
Cuitan yang "salah dan buruk" harus dihapus atau dibuat tidak bisa dilihat, namun, akun hanya diblokir sementara, menurut Musk.
"Saya rasa blokir permanen adalah mengecilkan kepercayaan di Twitter sebagai alun-alun kota, tempat semua orang bisa bersuara," kata Musk.
Memblokir akun Trump, menurut sang miliuner, hanyalah memperluas pandangan politik Trump. Dia menyebut keputusan memblokir adalah "bodoh sekali".
Twitter memblokir Trump secara permanen tidak lama setelah peristiwa kerusuhan Capitol pada 6 Januari 2021. Cuitannya dinilai memicu kekerasan.
Musk, yang masih menjabat sebagai CEO Tesla, membeli Twitter senilai 44 miliar dolar Amerika Serikat beberapa waktu lalu. Dia diperkirakan akan menjadi CEO temporer setelah akuisisi selesai.
Berita Terkait
Israel akan cegah Elon Musk sediakan internet di Gaza
Minggu, 29 Oktober 2023 17:23 Wib
Luhut Panjaitan: Elon Musk akan ke Jakarta pada September
Senin, 14 Agustus 2023 16:56 Wib
Elon batal PHK karyawan Tesla tapi ada perubahan gaji
Senin, 6 Juni 2022 10:15 Wib
Baik dan buruknya akuisisi Twitter oleh Elon Musk
Selasa, 31 Mei 2022 8:35 Wib
Elon Musk akui ada diskusi proyek masa depan dengan Presiden Jokowi
Selasa, 17 Mei 2022 11:41 Wib
Jokowi puji Elon Musk super jenius untuk urusan teknologi
Minggu, 15 Mei 2022 21:31 Wib
Bahlil: Tesla akan rugi jika tidak investasi di Indonesia
Rabu, 27 April 2022 15:13 Wib
Twitter alami tekanan dari pemegang saham terkait dengan tawaran Elon Musk
Senin, 25 April 2022 9:23 Wib