Jakarta (ANTARA) - TikTok meluncurkan alat untuk membuat efek augmented reality (AR) untuk pengembang dan kreator, setelah beberapa waktu lalu membuat versi beta.
Fitur bernama Effect House ini bisa digunakan kreator untuk membuat efek kamera AR, yang kemudian bisa dibagikan ke pengguna TikTok lainnya, dikutip dari The Verge, Rabu.
TikTok dalam keterangan menyatakan fitur ini terbuka untuk "semua kreator, perancang dan pengembang dari seluruh dunia". Mereka juga menyediakan informasi untuk mempelajari efek AR itu.
Efek kamera yang diajukan kepada mereka harus memenuhi sejumlah aturan. TikTok antara lain melarang efek yang berbau rasisme seperti mengagungkan warna kulit tertentu dan stereotipe negatif terhadap kelompok yang dilindungi.
Efek yang mempromosikan operasi kosmetik juga dilarang, seperti filler bibir atau yang menguliti penampilan seseorang.
Baca juga: Pendapatan iklan TikTok meningkat lebih dari Rp158 triliun tahun ini
Baca juga: Christie Basil ungkap cerita di balik gaun pernikahan dalam #SerialTiktok
Penggunaan efek di TikTok, seperti Green Screen, adalah salah satu fitur yang popouler. Aplikasi video singkat itu mencatat ada lebih dari 1,5 miliar video yang menggunakan efek.
Video tersebut ditonton lebih dari 600.000 kali secara glibal.
Sebelum TikTok, media sosial seperti Instagram dan Snapchat sudah memperkenalkan alat membuat efek AR.
Berita Terkait
Pencoblosan Pilkada di Paniki Baru diawali pengambilan sumpah KPPS
Rabu, 27 November 2024 18:14 Wib
KPU Kepulauan Sitaro musnahkan kelebihan surat suara
Selasa, 26 November 2024 22:09 Wib
BNN Kabupaten Sangihe rehabilitasi 20 pengguna narkoba selama 2024
Selasa, 26 November 2024 22:08 Wib
KPU Kepulauan Sitaro tuntas distribusikan logistik pilkada
Selasa, 26 November 2024 5:44 Wib
Kemenag lakukan penguatan moderasi beragama hingga pelosok desa di Mitra
Senin, 25 November 2024 9:23 Wib
Masyarakat diminta tidak dekati radius 2,5 kilometer Gunung Karangetang
Senin, 25 November 2024 6:38 Wib