Jakarta (ANTARA) - TikTok meluncurkan alat untuk membuat efek augmented reality (AR) untuk pengembang dan kreator, setelah beberapa waktu lalu membuat versi beta.
Fitur bernama Effect House ini bisa digunakan kreator untuk membuat efek kamera AR, yang kemudian bisa dibagikan ke pengguna TikTok lainnya, dikutip dari The Verge, Rabu.
TikTok dalam keterangan menyatakan fitur ini terbuka untuk "semua kreator, perancang dan pengembang dari seluruh dunia". Mereka juga menyediakan informasi untuk mempelajari efek AR itu.
Efek kamera yang diajukan kepada mereka harus memenuhi sejumlah aturan. TikTok antara lain melarang efek yang berbau rasisme seperti mengagungkan warna kulit tertentu dan stereotipe negatif terhadap kelompok yang dilindungi.
Efek yang mempromosikan operasi kosmetik juga dilarang, seperti filler bibir atau yang menguliti penampilan seseorang.
Baca juga: Pendapatan iklan TikTok meningkat lebih dari Rp158 triliun tahun ini
Baca juga: Christie Basil ungkap cerita di balik gaun pernikahan dalam #SerialTiktok
Penggunaan efek di TikTok, seperti Green Screen, adalah salah satu fitur yang popouler. Aplikasi video singkat itu mencatat ada lebih dari 1,5 miliar video yang menggunakan efek.
Video tersebut ditonton lebih dari 600.000 kali secara glibal.
Sebelum TikTok, media sosial seperti Instagram dan Snapchat sudah memperkenalkan alat membuat efek AR.
Berita Terkait
Lapas Kelas IIB Tahuna tes urine pegawai dan WBP wujudkan lapas "Bersinar"
Kamis, 14 November 2024 18:55 Wib
Dialog kerukunan FKUB wujudkan Pilkada Damai di Bolmut
Kamis, 14 November 2024 18:22 Wib
Kodim 1312/Talaud bantu pengamanan debat kandidat cabup dan cawabup
Rabu, 13 November 2024 15:34 Wib
Kemenag beri kemudahan masyarakat layanan keagamaan di Bolmut
Rabu, 13 November 2024 12:14 Wib
Kemenag lakukan manasik haji JCH di Manado
Rabu, 13 November 2024 11:42 Wib
Kantor Kemenag Boltim tingkatkan kompetensi guru melalui AKGTK
Rabu, 13 November 2024 9:15 Wib