Jakarta (ANTARA) - TikTok meluncurkan alat untuk membuat efek augmented reality (AR) untuk pengembang dan kreator, setelah beberapa waktu lalu membuat versi beta.
Fitur bernama Effect House ini bisa digunakan kreator untuk membuat efek kamera AR, yang kemudian bisa dibagikan ke pengguna TikTok lainnya, dikutip dari The Verge, Rabu.
TikTok dalam keterangan menyatakan fitur ini terbuka untuk "semua kreator, perancang dan pengembang dari seluruh dunia". Mereka juga menyediakan informasi untuk mempelajari efek AR itu.
Efek kamera yang diajukan kepada mereka harus memenuhi sejumlah aturan. TikTok antara lain melarang efek yang berbau rasisme seperti mengagungkan warna kulit tertentu dan stereotipe negatif terhadap kelompok yang dilindungi.
Efek yang mempromosikan operasi kosmetik juga dilarang, seperti filler bibir atau yang menguliti penampilan seseorang.
Baca juga: Pendapatan iklan TikTok meningkat lebih dari Rp158 triliun tahun ini
Baca juga: Christie Basil ungkap cerita di balik gaun pernikahan dalam #SerialTiktok
Penggunaan efek di TikTok, seperti Green Screen, adalah salah satu fitur yang popouler. Aplikasi video singkat itu mencatat ada lebih dari 1,5 miliar video yang menggunakan efek.
Video tersebut ditonton lebih dari 600.000 kali secara glibal.
Sebelum TikTok, media sosial seperti Instagram dan Snapchat sudah memperkenalkan alat membuat efek AR.
Berita Terkait
Perwakilan BPK Sulut berikan opini atas LHP-LKPD enam kabupaten-kota
Sabtu, 4 Mei 2024 12:15 Wib
Kepala BNPB Sambangi Pengungsi Erupsi Gunung Api Ruang di Sitaro
Sabtu, 4 Mei 2024 9:41 Wib
PVMBG sebut Gunung Ruang sudah lazim keluarkan awan panas
Sabtu, 4 Mei 2024 5:03 Wib
PVMBG tambah peralatan pantau aktivitas pasca erupsi Gunung Ruang
Sabtu, 4 Mei 2024 4:52 Wib
3.364 korban erupsi Gunung Ruang sudah dievakuasi dari Tagulandang Sitaro
Sabtu, 4 Mei 2024 4:51 Wib
BNPB: Masa tanggap darurat erupsi Gunung Ruang Sitaro hingga 14 Mei
Sabtu, 4 Mei 2024 4:50 Wib