Sukabumi, Jabar (ANTARA) - Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir mengatakan keberadaan perusahaan BUMN bertujuan untuk memberikan keuntungan sebesar-besarnya untuk negara.
"Sejak awal dilantik menjadi Menteri BUMN, saya langsung melakukan bersih-bersih dan membenahi BUMN ternyata ada hasilnya di mana keuntungan yang dihasilkan meningkat bahkan berlipat ganda," kata Erick di sela acara penyebaran bantuan dari BNI Peduli sebagai bentuk apresiasi kepada perawat dan bidang di Sukabumi, Jawa Barat pada Sabtu.
Menurut Erick, pada 2020 total keuntungan yang dihasilkan dari perusahaan BUMN hanya Rp13 triliun, namun setelah dilakukan pembersihan dan bongkar-bongkar BUMN di 2021 keuntungannya melonjak drastis menjadi Rp61 triliun.
Keuntungan dari BUMN tentunya untuk negara yang kemudian disalurkan kembali melalui berbagai program untuk rakyat mulai dari pembangunan, peningkatan kesejahteraan, perekonomian dan lain sebagainya,
Sejalan dengan itu semua, Kementerian BUMN pun terus membuat berbagai program berkesinambungan bersama pihak lain untuk meningkatkan kualitas kehidupan rakyat Indonesia seperti program dukungan dan pendampingan usaha khususnya usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), beasiswa serta lainnya secara berkesinambungan.
"Dampak pandemi COVID-19 memang berat khususnya di sektor perekonomian, tetapi kami berupaya memaksimalkan BUMN untuk memberikan keuntungan bagi negara dan turut mendukung serta membantu penanganan COVID-19," tambahnya.
Erick mengatakan setiap perusahaan BUMN harus membuat program yang tepat sasaran dalam penyaluran dana corporate social responsibility (CSR), jangan sampai anggaran untuk tanggung jawab sosial perusahaan ini malah menjadi pemborosan.