Manado, (Antara Sulut) - Bagi Amelia Roring, salah seorang atlet Pencak Silat Sulawesi Utara, PON XVIII Riau merupakan ajang untuk dapat berprestasi maksimal.
Amelia yang lahir di Manado, 3 Agustus tahun 1990, memiliki tekad yang kuat untuk dapat meraih medali emas guna disumbangkan bagi Sulawesi Utara (Sulut).
"Tekad saya meraih medali emas untuk dipersembahkan bagi daerah `Nyiur melambai` (julukuan Sulut)," kata Amelia saat pelepasan Tim PON Sulut pada Jumat (7/9) di Manado,
Menurut Amelia, dalam menghadapi PON tersebut telah berbagai persiapan dilakukan baik fisik, teknik maupun mental.
Baginya, setiap lawan yang akan dihadapi nanti, memiliki kekuatannya masing-masing, sehingga tidak boleh pandang enteng.
Kondisi ini membuat dirinya tekun dan serius setiap melakukan latihan untuk persiapan PON tersebut.
"Semua kekuatan atlet di PON merata, mereka telah lolos babak kualifikasi, sehingga perlu diwaspadai," katanya.
Dengan bekal latihan selama ini, lanjut Amelia, dirinya telah siap untuk bertarung di Riau.
"Persiapan dan latihan yang dilakukan selama ini dinilai cukup. Berharap, tekad untuk menyabet medali emas di Riau dapat tercapai," katanya.
Menurut Amelia, bertanding di ajang PON, adalah yang kedua kalinya diikuti.
Pertama kali di PON XVII Kalimantan Timur 2008. di pesta olah raga nasional tersebut Amelia yang tampil pada kelas 60-65 kg putri, berhasil meraih medali emas.
"Pertama kali saya ikut PON langsung meraih emas," kata Pegawai Negeri Sipil di Dinas Pemuda dan Olah Raga Sulut tersebut.
Dia menambahkan, untuk PON Riau dirinya tidak lagi turun di kelas yang sama tetapi pada 65-70 Kg.
"Menargetkan apa yang diraih di Kalimantan Timur terulang lagi di Riau," kata peraih medali emas Sea Games XXVI 2011 tersebut.
Pada cabang Pencak Silat, Amelia Roring tidak sendiri membela Sulut, tetapi juga ada seorang atlet putri lainnya yakni Vita. @antarasulut.com