Djokovic bertekad untuk balaskan kekalahan Serbia di Piala Davis 2019
Manado (ANTARA) - Petenis nomor satu dunia Novak Djokovic mengatakan Serbia akan menggunakan kenangan pahit kekalahan di Final Piala Davis pada 2019 sebagai motivasi untuk mengangkat trofi untuk kedua kalinya tahun ini.
Pada final Piala Davis perdana di Madrid dua tahun lalu Serbia tersingkir di perempat final setelah Viktor Troicki dan Djokovic kalah dalam pertandingan ganda penentu dari Rusia.
Serbia tergabung dalam Grup F bersama Austria dan Jerman -- keduanya kehilangan pemain top mereka -- dan akan melaju ke fase knockout.
"Senang rasanya bisa kembali bersama tim Piala Davis," kata Djokovic, dikutip dari Reuters, Kamis, dalam konferensi pers menjelang pertandingan babak penyisihan pada Jumat melawan Austria di Innsbruck, salah satu dari tiga tempat tuan rumah untuk Final Piala Davis 18 negara yang digelar selama 11 hari.
"Kenangan terakhir itu menyedihkan, kami semua sangat emosional, tetapi kami termotivasi untuk kembali bersama dan mencobanya lagi, jadi di sini kami sekali lagi bersama lagi."
"Kami semua berteman dan chemistry dalam tim sangat bagus. Itu unsur penting untuk sukses."
Troicki, yang meraih poin untuk mengamankan kemenangan Serbia yang diilhami Djokovic atas Prancis di final 2010 di Beograd, kini menjadi kapten sementara untuk rekan setimnya Djokovic, Filip Krajinovic, Dusan Lajovic, Laslo Djere dan Miomir Kecmanovic.
Dalam keadaan normal mereka akan menerima dukungan dari populasi besar Serbia di Austria tetapi OlympiaHalle tidak akan dihadiri penonton setelah Austria mengumumkan penguncian atau lockdown nasional untuk membendung mengingkatnya kasus COVID-19.
Hal itu berarti semua pertandingan di Grup F dan Grup C akan dimainkan tanpa kehadiran penggemar -- pukulan pahit bagi acara yang dibatalkan tahun lalu karena pandemi.
Meskipun sedih karena digelar tanpa penonton, Djokovic mendukung penyelenggaraan Piala Davis di beberapa kota, dengan tuan rumah utama Madrid juga Turin turut menjadi tuan rumah.
Pada 2019 seluruh pertandingan digelar di Madrid setelah perubahan kontroversial Federasi Tenis Internasional (ITF) untuk kompetisi tim yang tadinya mengusung format pertandingan kandang dan tandang yang dimainkan dalam beberapa putaran sepanjang tahun.
"Piala Davis harus disaksikan oleh lebih banyak orang. Jadi saya mendukung format tahun ini dan ada lebih banyak negara yang dapat menjadi tuan rumah pertandingan grup," kata Djokovic.
"Menurut saya formatnya bekerja dengan baik dua tahun lalu."
Kapten Inggris Leon Smith, yang timnya akan memainkan pertandingan Grup C mereka di Innsbruck, mengatakan dia menginginkan dialog yang lebih terbuka dengan ITF dan mitranya Kosmos Tennis tentang format Piala Davis ke depan.
"Saya mendengar bahwa beberapa hal mungkin terjadi tahun depan, tetapi tidak mendengarnya secara langsung," kata Smith.
"Akan lebih baik untuk membicarakannya sebelum keputusan dibuat."
Pada final Piala Davis perdana di Madrid dua tahun lalu Serbia tersingkir di perempat final setelah Viktor Troicki dan Djokovic kalah dalam pertandingan ganda penentu dari Rusia.
Serbia tergabung dalam Grup F bersama Austria dan Jerman -- keduanya kehilangan pemain top mereka -- dan akan melaju ke fase knockout.
"Senang rasanya bisa kembali bersama tim Piala Davis," kata Djokovic, dikutip dari Reuters, Kamis, dalam konferensi pers menjelang pertandingan babak penyisihan pada Jumat melawan Austria di Innsbruck, salah satu dari tiga tempat tuan rumah untuk Final Piala Davis 18 negara yang digelar selama 11 hari.
"Kenangan terakhir itu menyedihkan, kami semua sangat emosional, tetapi kami termotivasi untuk kembali bersama dan mencobanya lagi, jadi di sini kami sekali lagi bersama lagi."
"Kami semua berteman dan chemistry dalam tim sangat bagus. Itu unsur penting untuk sukses."
Troicki, yang meraih poin untuk mengamankan kemenangan Serbia yang diilhami Djokovic atas Prancis di final 2010 di Beograd, kini menjadi kapten sementara untuk rekan setimnya Djokovic, Filip Krajinovic, Dusan Lajovic, Laslo Djere dan Miomir Kecmanovic.
Dalam keadaan normal mereka akan menerima dukungan dari populasi besar Serbia di Austria tetapi OlympiaHalle tidak akan dihadiri penonton setelah Austria mengumumkan penguncian atau lockdown nasional untuk membendung mengingkatnya kasus COVID-19.
Hal itu berarti semua pertandingan di Grup F dan Grup C akan dimainkan tanpa kehadiran penggemar -- pukulan pahit bagi acara yang dibatalkan tahun lalu karena pandemi.
Meskipun sedih karena digelar tanpa penonton, Djokovic mendukung penyelenggaraan Piala Davis di beberapa kota, dengan tuan rumah utama Madrid juga Turin turut menjadi tuan rumah.
Pada 2019 seluruh pertandingan digelar di Madrid setelah perubahan kontroversial Federasi Tenis Internasional (ITF) untuk kompetisi tim yang tadinya mengusung format pertandingan kandang dan tandang yang dimainkan dalam beberapa putaran sepanjang tahun.
"Piala Davis harus disaksikan oleh lebih banyak orang. Jadi saya mendukung format tahun ini dan ada lebih banyak negara yang dapat menjadi tuan rumah pertandingan grup," kata Djokovic.
"Menurut saya formatnya bekerja dengan baik dua tahun lalu."
Kapten Inggris Leon Smith, yang timnya akan memainkan pertandingan Grup C mereka di Innsbruck, mengatakan dia menginginkan dialog yang lebih terbuka dengan ITF dan mitranya Kosmos Tennis tentang format Piala Davis ke depan.
"Saya mendengar bahwa beberapa hal mungkin terjadi tahun depan, tetapi tidak mendengarnya secara langsung," kata Smith.
"Akan lebih baik untuk membicarakannya sebelum keputusan dibuat."