Manado, 3/8(Antaranews) - Tanaman liar enceng gondok yang mulai menyebar sepanjang dua hingga tiga kilometer di hulu sungai Tondano, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara (Sulut) mengancam operasional tiga Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) milik PLN.
"Enceng gondok yang semakin menyebar menyebabkan debet air terus berkurang, akibatnya mulai menggangu perputaran turbin di PLTA Tonsea Lama, Tanggari I dan II," kata Deputi Manager Komunikasi dan Hukum PT PLN Wilayah Suluttenggo, Lefrand Maleke di Manado, Rabu.
Lefrand mengatakan, akibat turbin ketiga PLTA terganggu, maka kapasitas listrik yang dihasilkan tidak maksimal dan ini berpotensi mengurangi daya mampu listrik PLN.
"Tanaman yang tumbuh liar tersebut agar segera dibersihkan bukan hanya di danau Tondano tetapi juga hulu sungai, karena bila dibiarkan maka tanaman tersebut akan lebih menyebar dan bukan tidak mungkin mencapai kawasan PLTA," kata Lefrand.
Kapasitas listrik PLTA sangat bergantung pada debet air yang mengalir di sungai tersebut, karena itu minta pemerintah daerah dalam hal ini Kabupaten Minahasa, memberi perhatian serius terhadap upaya pembersihan enceng gondok.
Humas Pemkab Kabupaten Minahasa, Vecky Tanor mengatakan, terus berupaya membersihkan enceng gondok melalui program pemberdayaan masyarakat dan padat karya.
"Kita membayar tenaga kerja bersumber dari dana APBD kepada pekerja pembersih enceng gondok, namun ini tidak cukup memberantas enceng gondok yang cepat sekali menyebar di danau Tondano dan hulu sungai Tondano," kata Vicky.
Pemerintah Kabupaten Minahasa, kata Vicky berharap ada bantuan kapal pembersih enceng gondok dari PLN, dengan demikian akan menyelesaikan permasalahan tanaman air tersebut yang selama ini masih belum bisa terpecahkan.